Siapa yang tak tahu bintitan? Itu lho penyakit mata yang, menurut sebagian orang, disebabkan karena hobby mengintip. Stigma tukang intip kadang diolekatkan pada orang yang terkena bintitan.
Tapi apa sih sebenarnya bintitan itu? Dalam istilah medis, bintitan disebut dengan hardeolum, yaitu infeksi pada kelopak mata yang mengakibatkan terjadinya radang (benjolan). Penyebab infeksi adalah bakteri staphylococcus yang merupakan organisme normal yang terdapat pada kulit di kelopak mata. Namun baketri tersebut dapat saja terjebak dalam kantung atau saluran air mata, akan menyebabkan terjadinya infeksi. Bentuk klinis infeksi seperti jerawat, yaitu timbulnya benjolan atau peradangan disertai rasa nyeri di pelupuk mata.
Bintitan sering menimbulkan rasa nyeri yang berkepanjangan. Pada beberapa kasus, bintitan dapat menjadi masalah kesehatan yang serius yang disebut dengan blepharitis.
Orang yang menderita mata bintitan sebaiknya tidak keluar rumah. Untuk mempercepat penyembuhan , bisa dilakukan dengan kompres air hangat ke daerah yang sakit beberapa kali sehari. Apabila bintit terbuka atau pecah, segera bersihkan untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi.
Karena bintitan disebabkan oleh infeksi bakteri, obat antibiotik diperlukan untuk menghilangkan infeksi tersebut. Antibiotik yang digunakan adalah antibiotik yang aktif terhadapa bakteri staphilococcus seperti Ciprofloxacin (Quinox, Baquinor, Lapiflox), Amoxycillin (Amoxsan, Kalmoxillin, Farmoxyl, Lapimox) juga cukup efektif. Obat tetes mata atau salep mata bisa digunakan seperti cendo xytrol, cendo polydex, Isotic Renator merupakan obat yang tepat untuk menghilangkan infeksi secara cepat.
Seperti masalah kesehatan pada umumnya, mencegah lebih baik daripada mengobati. Pencegahan mata bintitan dapat dilakukan dengan mencuci tangan dan tidak menyentuh mata. Bintit adalah penyakit infeksi yang dapat menular melalui sentuhan. Hal ini penting, terutama pada anak-anak, yang sering mengucek mata saat lelah dan lupa untuk mencuci tangan.
Dan tentang intip mengintip dalam hubungannya dengan bintitan, anda semua tahu, itu hanya mitos…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H