Apa Ikan Kaleng Kemasan Layak untuk Dijadikan Menu Makan Bergizi di Era Presiden Prabowo? Ternyata ini Plus dan Minusnya

Ikan kaleng kemasan belakangan ini menjadi sebuah usul dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menjadi menu makan bergizi. Hal ini karena makanan tersebut dinilai memiliki nilai gizi yang sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan anak-anak.

Ikan kaleng kemasan memang cukup mudah dan instan untuk disajikan. Selain itu, terkadang juga memiliki rasa yang enak dan mudah disukai oleh banyak orang termasuk kalangan anak-anak.

Ikan kaleng kemasan biasanya menggunakan ikan sarden (Sardinella sp.).  Tidak hanya itu, terkadang beberapa produk juga menggunakan jenis ikan lain seperti ikan pindang dan ikan cakalang.

Baca juga: Keberlanjutan Kurikulum Merdeka di Era Presiden Prabowo, Kabarnya Ada Pengkajian Ulang yang Mendalam

Lantas, apa menggunakan ikan kaleng kemasan ini mampu untuk menggantikan gizi anak-anak? Apa ada dampak dari penggunaan menu yang tersaji di dalam kaleng untuk anak-anak?

Wacana ikan kaleng kemasan untuk menu makan bergizi, ampuh untuk penuhi gizi?

Ternyata gizi yang terdapat pada makanan ini cukup tinggi. Hal ini bisa dilihat dari tabel komposisi yang menujukan  angka yang tinggi.

Nilai yang tertera sebesar 72,7 gram, energi 109 kkal, protein 19,9 gram, lemak 1,8 gram, dan karbohidrat 3,4 gram. Akan tetapi, ternyata nilai tersebut cukup turun dibandingkan dengan mengonsumsi ikan dalam keadaan masih segar.

Namun, untuk membuat makanan ini tetap awet dan bertahan lama tentunya terdapat beberapa kandungan yang ditambahkan. Kandungan ini wajib ditambahkan untuk menambah waktu agar makan kaleng ini bisa dikonsumsi.

Baca juga: Harus Dikaji, Label Kandungan Gula di Kemasan Perlu Dilakukan untuk Tekan Angka Diabetes di Indonesia

Dari jurnal "KUALITAS MUTU BAHAN MENTAH DAN PRODUK AKHIR PADA UNIT PENGALENGAN IKAN SARDINE DI PT. KARYA MANUNGGAL PRIMA SUKSES MUNCAR BANYUWANGI", bahan baku cukup berpengaruh terhadap hasil akhir dari ikan yang dikemas di dalam kaleng. Semakin baik bahan bakunya maka hasilnya juga akan semakin baik.

Baca juga: Peran Pendidikan Nonformal di Era Kurikulum Merdeka: Apa Dampaknya bagi Anak-anak?

Oleh karena itu, dalam menggunakan ikan kaleng kemasan, pemerintah perlu memperhatikan bahan baku yang berkualitas. Jangan asal menggunakan ikan yang tidak baik yang hanya membuat gizinya akan berkurang.

Lama penyimpanan sangat berpengaruh

Menurut jurnal "Pengaruh Lama Penyimpanan Ikan Sarden Kemasan Kaleng terhadap Kadar Pb dan Cu", dalam penelitiannya ikan yang dimasukan ke dalam kaleng dicampur dengan bahan  HNO3 pekat dan H2O2 15% dengan kadar (3:1). Dalam hasil penelitiannya, terdapat pengaruh lama penyimpanan yang ada di dalam ikan kaleng dalam kemasan ini.