K.H. Abdul Rahman Wahid, atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Dur, adalah tokoh nasional Indonesia yang meraih popularitas sebagai Presiden Indonesia ke-4 pada periode 1999-2001. Selain sebagai presiden, Gus Dur juga terkenal sebagai tokoh agama, khususnya Islam, yang memiliki pandangan yang progresif dan memperjuangkan keberagaman di Indonesia.
Gus Dur lahir pada tanggal 4 September 1940 di Jombang, Jawa Timur. Ia merupakan anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan K.H. Wahid Hasyim dan Siti Fatimah. Ayahnya, K.H. Wahid Hasyim, adalah seorang tokoh agama terkemuka di Indonesia pada masa itu dan merupakan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Gus Dur menempuh pendidikan formalnya di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mambaus Sholihin Jombang dan Madrasah Aliyah (MA) Madinatul Ulum Jombang. Setelah lulus dari MA, ia melanjutkan studinya ke Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir. Di sana, ia mengambil program studi Syariah dan bahasa Arab.
Setelah lulus dari Universitas Al-Azhar, Gus Dur kembali ke Indonesia dan mulai aktif di organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia menjabat sebagai Ketua organisasi tersebut pada tahun 1984-1999. Selain itu, ia juga aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan lain, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).
Pada tahun 1999, Gus Dur terpilih menjadi Presiden Indonesia ke-4 setelah mengalahkan Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan presiden yang diadakan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Masa kepresidenannya ditandai dengan berbagai upaya reformasi yang dilakukannya, seperti reformasi hukum, reformasi birokrasi, dan reformasi sosial.
Meskipun masa kepresidenannya tidak berlangsung lama, Gus Dur berhasil meninggalkan jejak yang dalam di hati masyarakat Indonesia. Ia terkenal sebagai tokoh yang memperjuangkan keberagaman dan persatuan di Indonesia, serta selalu menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Sebagai tokoh nasional Indonesia, Gus Dur merupakan salah satu figur yang sangat dihormati dan diakui keberpihakannya terhadap kepentingan rakyat Indonesia. Ia juga dikenal sebagai tokoh yang selalu memperjuangkan hak-hak minoritas dan mempromosikan toleransi di Indonesia. Selain itu, Gus Dur juga dikenal sebagai tokoh yang memiliki visi yang jelas dan konsisten dalam mengembangkan Indonesia sebagai negara demokratis yang adil dan sejahtera.
Gus Dur meninggal pada tanggal 30 Desember 2009 di usia 69 tahun. Namun, legasi yang ditinggalkannya sebagai tokoh nasional Indonesia tidak akan pernah terlupakan dan selalu diingat oleh masyarakat Indonesia. Ia diakui sebagai seorang pemimpin yang merakyat dan memiliki integritas yang tinggi, serta selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip keadilan dan kebenaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H