PEMBELAJARAN PjBL dengan METODE MIND MAPPING TINGKATKAN LITERASI PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Teguh Hidayat, S.Pd.
SMA Negeri 1 Kemangkon
Membaca merupakan suatu kunci untuk peserta didik dapat menemukan suatu konsep atau gagasan dalam pembelajaran Sejarah. Namun, banyak peserta didik yang beranggapan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan yang membosankan, tanpa membaca peserta didik dapat dengan mudah mendapatkan informasi dari guru. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya literasi peserta didik. Masalah ini menjadi perhatian penting bagi guru. Dalam pembelajaran di kurikulum Merdeka guru hanya menjadi fasilitator. Sebaliknya, peserta didik dituntut aktif dalam pembelajaran (student centered). Literasi (minat baca) yang rendah akan menyebabkan pembelajaran tidak berjalan dengan baik dan efektif sehingga tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Oleh karena itu, rendahnya literasi (minat baca) peserta didik perlu dicari solusi alternatif oleh guru melalui strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Penggunaan model dan metode pembelajaran yang tepat serta kreatif dan inovatif akan menarik perhatian peserta didik. Sehingga peserta didik mau terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Menurut Mutawally (2021) Model Pembelajaran Project Based Learning merupakan suatu pembelajaran berbasis proyek yang digunakan untuk mengasah keterampilan siswa da;am memecahkan suatu masalah tertentu. Model PJBL merupakan salah satu model pembelajaran yang sering digunakan oleh guru. Model ini menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pada pembelajaran Sejarah materi Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu Buddha di Indonesia, Guru menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) peserta didik ditugaskan untunk mengerjakan sebuah proyek dengan hasil produk berupa media pembelajaran mind mapping. Metode mind mapping dalat diartikan sebagai suatu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran yang memanfaatkan kerja alami otak kanan dan otak kiri secara seimbang melalui proses mencatat dan meringkas dengan menggunakan gambar atau simbol wrana-warna dan bahsa yang mudah dimengerti (Khasanah:2020)
Kelebihan model pembelajaran PJBL dengan hasil produk media pembelajaran mind mapping adalah : 1) Mendorong peserta didik agar lebih aktif dalam proses pembelajaran, 2) Menuntut peserta didik untuk mau membaca materi pembelajaran, 3) Meningkatkan kemampuan kerjasama peserta didik, 4) Melibatkan kreativitas peserta didik, 5) Peserta didik mampu berfikir kritis, 6) Peserta didik mendapatkan pengalaman baru dalam pembelajaran, yaitu mampu menciptakan proyek, 7) Pembelajaran bersifat menyenangkan, 8) Peserta didik dapat mengungkapkan gagasannya secara bebas.
Penggunaan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dengan metode mind mapping terbukti efektif untuk meningkatkan literasi (minat baca) peserta didik pada mata pelajaran Sejarah Materi Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu Buddha. Hal ini dibuktikan dengan proses pembelajaran berjalan  dengan baik, peserta didik antusias dalam mengerjakan proyek. Seluruh didik terlibat aktif dalam proses diskusi kelompok, masing-masing peserta didik membaca sumber-sumber belajar, kemudian mendiskusikannya dalam kelompok dan menyimpulkan suatu konsep. Hasil dari diskusi dituangkan kedalam proyek mind mapping. Setelah proyek selesai dikerjakan peserta didik mempresentasikan hasil proyek tersebut, kelompok lain saling mengamati dan menanggapi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H