Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG) menerjunkan mahasiswanya di dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata New Normal -- 4 ( KKN NN-4) untuk membantu pengembangan perekonomian di kala new normal di daerah yang masih belum begitu mengenal apakah itu UMKM.
21 November 2020 adalah tanggal dimulainya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Non Reguler UNTAG Surabaya, meskipun di masa pandemi seperti saat ini KKN tetap berlangsung sebagai syarat yang harus di tempuh oleh mahasiswa semester akhir, karena dalam masa pandemi KKN dilakukan secara individu dan sebisa mungkin seluruh kegiatan dilakukan di domisili mahasiswa. Kegiatan yang akan berlangsung selama 12 hari ini di sambut baik oleh warga serta karang taruna setempat. Meskipun kehadiran warga dan karang taruna setempat di batasi agar tidak berkerumun, mahasiswa dan warga bahu-membahu demi kelancaran kegiatan ini sehingga kerja sama terjalin dengan baik dan efektif serta tidak mendapati kendala yang berarti dalam proses nya.
Kegiatan KKN ini berlangsung di RT 01 RW 03 Desa Sidorejo Dusun Keset Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan, dimana lokasi ini dipilih karena merupakan daerah domisili peserta KKN dan juga sebagai salah satu daerah yang terdampak oleh penyebaran Covid 19.
Salah satu mahasiswa KKN UNTAG Surabaya yang dibimbing oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Dida Rahmandanik S.AP, Â M.AP membuat proker pengembangan UMKM Kripik Gebok Pisang. Melalui proker ini diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian warga yang terdampak oleh pandemi. Pandemi covid 19 ini sangat berpengaruh terhadap beberapa aspek kehidupan masyarakat, seperti aspek ekonomi/pendapatan mereka, aspek sosial.
Mayoritas pekerjaan warga setempat ialah petani, tetapi ada juga yang memiliki perkerjaan di luar desa, seperti menjadi karyawan toko dan karyawan pabrik, yang dalam masa pandemi ini mendapatkan dampak buruk karena harus dirumahkan sementara dan menyebabkan penghasilan berkurang secara signifikan.
KKN ini dibantu oleh Bapak Ruslan (40) sebagai RT, warga RT 01 RW 03 dan Karang taruna. Mahasiwa sangat beruntung karena Bapak Ruslan juga ingin membuat sebuah program unggulan. Nantinya program unggulan ini akan diikutkan dalam ajang Lamongan Green And Clean (LGC) namun banyak warga yang belum paham tentang program unggulan UMKM dari Bapak Ruslan.
Di sini mahasiswa mengajak Bapak Ruslan selaku RT dan warga untuk membuat program unggulan UMKM Kripik Gebok Pisang yang nantinya tujuan awalnya menjadi penguat perekonomian warga yang terdampak covid 19. Dibantu pula dengan banyaknya sumber bahan baku yaitu pohon pisang yang sangat banyak di sawah warga. Hal ini menjadikan warga yang semakin semangat mengikuti kegiatan pembuatan UMKM Kripik Gebok Pising ini.
Hasil akhir dari KKN dengan program pengembangan UMKM Kripik Gebok Pisang ini adalah menjadikan warga yang tangguh dalam menghadapi perubahan dalam perekonomian mereka, terkhususnya pada saat ini. Dengan program unggulan mereka dapat bertahan dalam kondisi pandemi ini dengan cara yang tepat dan dapat berkelanjutan nantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H