Tanggal 20 Agustus 2018, Pemerintah Indonesia meluncurkan SBR004 (Savings Bond Ritel) yang merupakan salah satu instrumen pembiayaan negara yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan warga negara Indonesia. SBR004 juga merupakan salah satu instrumen investasi rendah resiko (low risk) yang bisa kita manfaatkan. Tanpa membahas lebih detil mengenai tujuan penggunaannya oleh Pemerintah, yuk kita bahas prospek SBR004 ini dari sisi investasi. Mari kita simak !
Fact Sheet & FAQ SBN 004
Tenor : 2 tahun
Masa Penawaran : 20 Agustus -- 13 September 2018
Pembelian minimal : Rp 1 juta
Kupon / Bunga : Minimal 8.05% (Gross), 6.84% (Nett setelah pajak 15%) per tahun
SBR004 memiliki besaran bunga yang mengambang tergantung dari besarnya suku bunga BI + 2.55% (fixed). Besaran kupon ini akan di tinjau ulang setiap 3 bulan sekali. Jika ada kenaikan suku bunga BI, artinya bunga SBR004 ini juga akan dinaikan sesuai dengan besar kenaikannya tersebut. Tapi jika suku bunga BI turun, bunga SBR004 tidak akan turun dibawah angka minimal 8.05 % gross
SBR004 dikenai pajak sebesar 15%, lebih kecil daripada pajak deposito biasa sebesar 20%
Sistem Pembayaran
Kupon/bunga akan dibayarkan setiap bulan. Pelunasan pokok akan dilakukan diakhir masa tenor 2 tahun, yaitu Oktober 2020.
Misalkan anda berinvestasi sejumlah Rp 100 juta, anda akan mendapatkan bunga ~ 7 juta per tahun. Bunga tersebut akan dibayarkan perbulan sebesar ~ Rp 600 ribu per bulannya
Early Redemption / Pelunasan Dipercepat
SBR004 tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu. Tapi ada kesempatan untuk melakukan early redemptionsebesar 50% dari pokok, 1 tahun setelah kepesertaan (21 Oktober 2019). SBR004 juga tidak dapat dijual di pasar Sekunder.
Resiko Investasi
SBR004 memiliki resiko investasi rendah karena dijamin oleh Negara sampai sejumlah Rp 3 Milyar. Resiko bawaannya lainnya adalah karena sifatnya yang tidak likuid, sehingga tidak dapat dicairkan sewaktu-waktu diluar waktu yang telah ditetapkan