Gerakan Salafi-Wahhabi mengikuti interpretasi Islam yang berakar pada ajaran Salafus Shalih dan dipengaruhi oleh doktrin Wahhabi yang berasal dari Arab Saudi. Berikut adalah beberapa poin penjabaran:
1. Pengaruh Salafus Shalih:Â
Fokus pada kembali kepada pemahaman Islam pada masa generasi awal, terutama para Sahabat Nabi Muhammad dan generasi berikutnya.
2. Doktrin Wahhabi:
Berakar pada ajaran Muhammad bin Abd al-Wahhab pada abad ke-18, menekankan tafsir dan praktik Islam yang sederhana serta menolak bid'ah.
3. Literalisme dan Konservatisme:Â
Cenderung menerapkan interpretasi literal terhadap teks Islam, menolak tafsir kontemporer dan menganggap inovasi keagamaan sebagai menyimpang.
4. Penolakan terhadap Tradisi:Â
Sering menolak praktik keagamaan yang dianggap bukan berasal dari Islam asli, termasuk penghormatan terhadap makam atau tradisi lokal.
5. Dominasi di Arab Saudi:Â
Wahhabisme, bentuk Salafisme, dominan di Arab Saudi, memengaruhi sistem hukum dan pendidikan di negara tersebut.
6. Kritik dan Kontroversi:Â
Meskipun mendapat dukungan, gerakan ini dikritik sebagai pendekatan yang kaku dan tidak toleran terhadap variasi dalam praktik keagamaan Islam.
7. Peran dalam Ekstremisme:Â
Beberapa individu atau kelompok Salafi-Wahhabi terlibat dalam ekstremisme, namun mayoritas menolak kekerasan dan terorisme.
Penting untuk dicatat bahwa gerakan ini memiliki spektrum luas pemahaman, dan tidak semua yang mengidentifikasi diri sebagai Salafi-Wahhabi memiliki pandangan atau tindakan yang serupa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H