Mr. Teguh Boentoro adalah Analis Keuangan, Perpajakan, dan Saham jebolan PB Taxand
Hai guys ... Saya sering ngomong di forum diskusi saham, kalau kamu mau beli saham harus mau belajar dahulu ilmunya dan jangan pernah maunya instan. Sering saya temui tipe peserta yang biasanya nanya seperti ini:
"Bang Teguh Boentoro, gue mau beli saham, yang bagus saham apa? Gue pokoke ngikut abang deh."
Ini tipe pertanyaan yang sebenarnya sudah salah sejak awal, karena jumping ke konklusi. Tapi saya tetap kasih ancer-ancer dong dengan portofolio saya. Sejurus kemudian nanya lagi,
"Bang Boentoro, kok sahamnya turun nih? Gue rugi niy bang, kenapa ya? Langsung dijual aja gimana?"
Ilmu ... ilmu .... ilmu! Please guys, kalau saya mutusin sebuah action akan buy or sell, harus selalu ada ilmu dibaliknya. Makanya, selalu update ilmu dulu sebelum update aksimu, biar ada gambaran ketika berinvestasi saham yang memang beresiko naik turun.
So ... kali ini saya mau bagikan ilmu cuma-cuma tentang gimana sih fundamental saat menilai saham, yaitu membaca laporan keuangan perusahaannya.
Saya usahakan akan seringan mungkin jelasinnya, jadi kamu ga perlu kuatir jadi rumit nan membingungkan. I'll make it very simple for you, guys!
1. Laporan Neraca Keuangan Perusahaan
Neraca ini bayangin aja sebagai sebuah timbangan, seperti timbangan rasi bintang libra atau timbangan milik logo kejaksaan. Seperti itulah neraca keuangan perusahaan dibuat. Konsep paling gampang,
Rumusnya: Aset Perusahaan = Utang + Modal
Items dari aset perusahaan itu banyak banget jenisnya, seperti tanah, ruko, uang cash, gedung, mobil, atau bahkan piutang perusahaan ke pihak lain. Kemudian Utang menunjukkan utang perusahaan secara total, baik dalam bentuk obligasi maupun utang ke Bank. Sementara Modal termasuk bagian saham yang dijual belikan, adapula kepemilikan si owner perusahaan.