Geger dan heboh adalah ekspresi masyarakat ketika dengan gamblang Jokowi ikut diri dalam penyalonan presiden. Mungkin hampir seluruh masyarakat Jakarta baik yang pro atau kontra memiliki ekspresi yang sama, kecuali para Jokowi lovers yang selalu setia membela dirinya.
Wajar saja masyarakat Jakarta pada kesal dengan ulah kutu loncat dari seorang Jokowi. Padahal, belum genap dua tahun memimpin DKI Jakarta. Janji manis kepada wong cilik dan penikmat perubahan saat kampanye pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012 lalu, seakan sirna seiringan dengan ikutnya Jokowi dalam bursa calon presiden dari partai Moncong putih itu.
Mungkin klo masyarakat masih mengingat, Jokowi pernah menyampaikan janji-janjinya untuk membawa Jakarta kedalam era baru yang disebut Jakarta Baru. Termasuk, soal janjinya untuk memimpin Jakarta selama lima tahun atau satu periode.
Berikut saya mencoba mengingatkan lagi warga Jakarta akan janji-janji Jokowi saat kampanye pemilihan gubernur DKI Jakarta dulu seperti yang dimuat oleh situs resmi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tertanggal 24 September 2012
1. Tidak memakai Voorijder untuk merasakan juga kemacetan
2. Hanya 1 jam di kantor. Selebihnya, meninjau pelayanan publik di lapangan.
3. Tidak tersinggung dengan pertanyaan wartawan yang menyudutkan pihaknya
4. Tidak memberikan pentungan dan perlengkapan yang memungkinkan Polisi Pamong Praja memukul warga.
5. Menambah 1.000 unit bus Transjakarta
6. Memberikan honor tambahan kepada Ketua RT/ RW di Jakarta sebanyak Rp 500 ribu per bulan, dan asuransi kesehatan.
7. Memberikan asuransi kesehatan kepada semua anggota RT/RW.
8.Akan memimpin Jakarta selama lima tahun. Tidak menjadi kutu loncat dengan mengikuti Pemilu 2014. (Jumpa pers di rumah Megawati Soekarnoputri, 20 September 2012)
9. Membangun perkampungan yang sehat dan layak huni. Hunian di bantaran Sungai Ciliwung di desain menjadi kampung susun. Melakukan intervensi sosial untuk merevitalisasi pemukiman padat dan kumuh tanpa melakukan penggusuran. (Debat Calon Gubernur DKI Jakarta, 14 September 2012)
10. Mengatasi banjir dengan melakukan pembangunan embung/folder untuk menangkap dan menampung air hujan di setiap kecamatan dan setiap kelurahan. Mengintegrasikan seluruh saluran drainase agar terkoneksi dengan kanal-kanal pembuangan air.
11. Memperbanyak armada angkutan umum, terutama bus TransJakarta di koridor-koridor yang tetap dipertahankan sebagai jalur bus khusus. Merintis MRT/subway. Busway diubah menjadi railbus yang berkapasitas lebih besar. Dengan demikian yang bergerak warga bukan mobil.
12. Membangun Mal PKL, Ruang Publik & Revitalisasi Pasar Tradisional sehingga tidak mengganggu pengguna jalan. (Jakarta, 18 September 2012)
13. Membangun kebudayaan warga kota berbasis komunitas. Merevitalisasi dan melengkapi fasilitas kawasan Old Batavia.
14. Membenah birokrasi bersih dan profesional agar pemerintahan berjalan bersih, transparan, dan profesional.
15. Memberikan pendidikan gratis Kartu melalui kartu Jakarta Pintar. Dengan kartu ini maka warga Jakarta dapat merasakan pendidikan gratis dari SD hingga SMA. Program ini telah berhasil diterapkan di Solo selama 5 tahun. (Kampanye di Kampung Sawah, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, 29 Juni 2012).
16. Melegalkan tanah-tanah yang sebelumnya tidak diakui oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta atau tanah ilegal. (Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, 15 September 2012)
17. Melakukan redesain total dengan membangun Jakarta dari kampung-kampung. (Menteng Dalam, 14 September 2012).
18. Setiap kampung punya ruang publik, ruang hijau, serta drainase memadai dan punya tangki pembuangan komunal. (Menteng Dalam, 14 September 2012)
19. Melanjutkan program Kanal Banjir Timur serta pembangunan tanggul di tiap kecamatan.
Wow banyak sekali yah janji-janji dari seorang Jokowi jika dirinya memimpin Ibukota. Namun diantara 19 janji Jokowi kepada warga Jakarta, ada satu janji yang menurut saya banyak mengecewakan warga Jakarta khususnya, yaitu pada point ke delapan tentang Akan memimpin Jakarta selama lima tahun. Tidak menjadi kutu loncat dengan mengikuti Pemilu 2014. Namun pada kenyataannya sang kesatria pinigit tetap bergeming maju dan melupakan janji kampanye itu.
Lalu ketika dirinya nanti berjanji lagi kepada rakyat Indonesia, masih kah janji tersebut akan ditepati?atau justru dikhianatinya lagi? Tampaknya bagi Jokowi Lover hal diatas bisa dimaklumi dengan mencari-cari alasan lainnya, namun bagaimana dengan warga Jakarta dan rakyat lainnya? Silahkan memilih dengan cerdas dan cermat saudaraku....5 menit anda dalam memilih makan akan menentukan 5 tahun perjalanan bangsa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H