Saat rembulan pucat bersanding mentari jingga
Seorang anak
Yang jari mungilnya menggenggam ujung kain ibunya
Bertanya
Bunda, ini pagi ataukah senja
Mengapa matahari membulat ungu
Tak membuat silau aku
Mengapa langit terlihat sayu
Namun tak ada hujan yang menetesi bungaku
       Sayangku
       Sang ibu berjongkok mengusap helai rambut di kening anaknya
       Tahukah kamu tentang Rahu
       Tentang raksasa Kala yang menelan rembulan mentari saat gerhana
       Dialah yang sekarang sedang merampas hangatnya mentari buatmu
       Dialah yang sekarang sedang menebar kabut yang menyesakkan paru parumu
       Dulu
       Rahu hanya menelan rembulan menelan mentari
       Namun kini Rahu pun ingin menelan bumi
       Ditebarnya asap
       pekat
       Menabir gelap antara bumi bulan mentari
Bunda
Mata mungil itu mengharap
Mengapa tak gunakan mantra
Mengapa tak gunakan kotekan lesung petani
Yang bunda dongengkan padaku dulu
Untuk mengusir Rahu
       Anakku
       Kini tak kuasa itu mantra
       Karena Rahulah pemilik mantra
       Tak pula Rahu takut
       Rentak lesung petani
       Karena lesung kini tak bertuah lagi
Mata bening mamandang sayu
Kalau mantra tak lagi kuasa
Kalau lesung tak lagi bertuah
Masih adakah yang mampu mengusir Rahu
Argamakmur, 30 September 2015
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI