AYO! HABISIN DUIT CALEG.. Memasuki masa kampanye, saatnya rakyat jadi tuan, saatnya politisi blusukan, sowan kepasar - pasar tradisional, perkampungan kumuh dsb obral janji sambil menabur rejeki. Seperti halnya lebaran, kampanye menjadi momentum pemerataan ekonomi di negeri ini. Entah apa motifnya, apakah caleg ini sedang berspekulasi ataukah berinfestasi untuk kemudian memetiknya saat di DPR/RI nanti atau sebaliknya, RS jiwa menanti. Yang pasti sebagai warga negara saya bangga melihat banyak sekali orang-orang pintar, bertitel, berpangkat, berebut untuk menjadi wakil saya, bahkan dengan modal yang fantastis. Mereka santun, tampak saleh, juga dermawan. Seorang teman berkata, kalau boleh memilih, sakit atau matilah saat masa kampanye, banyak bantuan dan ambulan gratis. Teman yang lain, dengan dalil zaman edan kalau gak edan gak kebagian dia berujar, ayo habisin duit caleg, selagi dia masih menjadi malaikat, karena sangat mungkin sebentar lagi dia menjelma menjadi makhluk rakus yang raja tega, menggarong anggaran negara. Ibarat proyek feenya kita ambil duluan sisanya dia kerjakan, pengwasnya KPK dengan tppunya. Ungkapan tersebut cukup beralasan, belum jadi saja tidak sedikit caleg sudah merampas ruang publik dengan sembarangan memasang baliho atau alat peraga lainnya, bahkan pohon-pohon besar dan angker yang konon identik dengan rumahnya demitpun tidak luput dia okupasi. Makanya wajar kalau sudah menjabat hasrat korupnya seperti kesurupan. Pemilih cerdik tidak akan memilih sakit atau mati pada masa kampanye, tetapi memilih pemilu dengan masa kampanye yang panjang, bila perlu setahun dua kali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H