Ingat !.  Selain perang melawan teroris ada juga perang lainnya, melawan koruptor. Mari kita dukung, rapatkan barisan.
  Setelah melalui operasi intelijen tentunya, bisa melalui ppatk, pengintaian dan penyadapan, akhirnya pada beberapa hari yg lalu KPk sebagai detasemen khusus anti korupsi berhasil membekuk salah satu pentolan setara gembong / bandar dari komplotan koruptor tsb. Meskipun tidak ada aroma darah dan mesiu, namun aksi detasemen dari angkatan V yang baru dilantik tersebut cukup heroik, seperti terlihat kemarin di gedung dpr saat penggeledahan.
  Koruptor, teroris maupun gembong/bandar narkoba adalah musuh bersama. Jika teroris identik dengan bom yang mungkin hi explosive. Korupsi dan narkoba meskipun mungkin terlihat low explosive tapi massiv, memiskinkan dan mematikan. Maka statusnya sama, extraordinary crime. Agak berbeda mungkin karakteristiknya. Jika teroris kebanyakan tinggal di kontrakan dan menyamar sbg pedagang. Maka koruptor ada dirumah rumah mewah dan menjelma sbg tokoh masyarakat, agamawan pejabat atau politisi. Kontribusi dari masyarakat jelas diharapkan dalam memerangi teroris dan narkoba. Bagaimqna dg koruptor, apakah masyarakat bisa mengontrol? Bagaimana seandainya KPK sebagai garda terdepan dlm memerangi korupsi dipersenjatai sbgmana BNN dan DENSUS88 serta dg SOP yg sama, misalnya pas OTT atau penggeledahan melawan TEMBAK !. Mengingat korupsi, teroris dan narkoba sama bahayanya bagi masa depan bangsa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H