Warga Desa Dermasari serentak mengikuti Suran dalam rangka peringatan tahun baru 1 Muharram dalam kalender hijriyah atau 1 Sura dalam kalender jawa yang terpusat di Taman Layak Anak (TLA) Desa Dermasari Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara pada Hari Jumat (28/08/2021) pagi. Selain sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kegiatan yang sudah menjadi tradisi turun temurun ini dijadikan momentum dalam rangka intropeksi diri dan berbagi ke sesama selama masa pandemi.
Ada sebagian warga Desa Dermasari yang menyebut Suran dengan istilah sedekah bumi atau takiran. Tradisi ini diperingati setahun sekali pada Bulan Sura atau Muharram. Tradisi ini dilaksanakan bertepatan dengan hari pasaran dalam istilah jawa, yaitu pada Hari Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon pada bulan Sura atau Muharram. Kegiatan dilaksanakan serentak tingkat desa di lingkungan kompleks kantor desa setempat.
Sepekan sebelumnya, informasi pelaksanaan peringatan Suran dipublikasikan kepada masyarakat oleh Pemerintah Desa melalui forum/ kelompok/ kelembagaan masyarakat yang ada di Desa Dermasari. Saat hari H tiba, sejak pagi hari ibu-ibu warga desa sudah mulai aktivitas memasak hidangan untuk sajian makanan yang dijadikan Takir dalam kegiatan Peringatan Suran. Takir ditempatkan pada wadah yang dikenal dengan dengan istilah tenong. Seiring perkembangan zaman, sebelumnya wadah untuk takir yang terbuat dari daun pisang dan besek bambu, kini semakin beragam baik dari bentuk maupun bahannya, seperti sterofom, wadah plastik dan lainnya.
Mengingat wilayah Desa Dermasari luas dan memanjang, Pemdes memfasilitasi kendaraan roda empat dan odong-odong untuk menjemput warga di Dusun Blarak dan Dusun Dermasari ke lokasi Suran di komplek Kantor Desa Dermasari, tepatnya Taman Layak Anak (TLA) Desa Dermasari, sedangkan warga Dusun Bodong berjalan kaki karena lokasi lebih dekat. Lokasi TLA Dermasari merupakan tempat terbuka, sehingga diharapkan protokol kesehatan tetap terjaga selama masa pandemi.
Selain Aparatur Pemerintah Desa, Kades Sukirman beserta Sekdes dan Perangkat Desa, acara juga dihadiri kayim, juru kunci, ketua RT/RW, perwakilan kelembagaan desa lainnya dan tokoh agama serta tokoh masyarakat untuk bersama-sama warga desa memperingati Suran. Setelah seluruh warga desa berkumpul, Kepala Desa mengawali sambutan selamat datang dan menyampaikan sejumlah informasi penting tentang kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Kegiatan dilanjutkan dengan tausiyah pengajian hikmah peringatan tahun baru. Warga secara khidmat mengikuti apa yang disampaikan oleh pengisi acara tausiyah tersebut. Acara diakhiri dengan penutup, berisi doa dan harapan dalam menyambut setahun ke depan. Setelah doa selesai, saling menukar makanan takir antarwarga, kemudian dilanjutkan makan takir bersama. Sebagian makanan takir lainnya, dibagikan kepada warga yang kebetulan tidak bisa hadir atau kelompok warga lainnya yang sedang melaksanakan kegiatan kemasyarakatan. Pemdes juga mengirimkan sajian takir ke sejumlah kantor instansi terdekat, seperti sekolah dan kantor kecamatan.
Keakraban dan kebersamaan antara Pemdes dan warga sangat terasa. Selain sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kegiatan ini dijadikan momentum dalam rangka intropeksi diri  setahun lalu dan harapan terbaik di tahun yang baru serta berbagi kepada sesama, apalagi di masa pandemi ini.(guh)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H