Naniel bukan satu-satunya pencipta lagu yang kurang beruntung. Â Naniel hanyalah pucuk gunung es, Â potret buram dari kehidupan para pencipta lagu di Indonesia. Masih banyak yang bernasib lebih tragis.
Ithink, misalnya, pencipta lagu 'Tragedi Buah Apel' yang dipopulerkan  Anita Serawak, yang juga pernah dinyanyikan Gito Rolies, di masa tuanya tak kalah tragisnya. Menurut informasi yang didapat, kondisi Ithinx telah kehilangan penglihatannya. Hidupnya menumpang pada seorang kenalan yang mau berbaik hati di bilangan Jonggol, Bogor.
Padahal Ithinx salah satu  pencipta lagu andalan yang dimiliki PT Musica's Studio. Hampir sebagian besar lagu-lagu milik Inka Christie diciptakan oleh Ithinx, seperti di antaranya, 'Antik dan Romantik', 'Yang Kunanti' dan 'Yang Kedua Kali'.
Dari lagu anak-anak, kita mengenal pencipta lagu yang bertangan dingin,  Papa T Bob. Joshua, melalui lagu berjudul 'Diobok-obok' berhasil mengantarnya menjadi penyanyi dan artis yang masih eksis hingga kini. Enno Lerian juga salah satu  penyanyi cilik yang lahir melalui tangan dinginnya lewat album 'Nyamuk Nakal'. Rasanya hampir semua penyanyi cilik yang sukses,  lewat didikan Papa T Bob, sebut saja Tina Toon, Trio Kwek Kwek, dan Bondan Prakosa yang ngetop lewat lagu 'Si Lumba Lumba'.
Di masa jayanya, Papa T Bob pernah merasakan hidup mewah. Memiliki empat rumah tingkat dan empat mobil BMW serie terbaru pada saat itu. Dengan pakaian yang serba necis. Tapi sekarang, Papa T Bob pergi ke mana-mana harus menumpang angkutan umum, bukan karena hendak mendukung program pemerintah, rela  menggunakan moda transportasi massal. Tapi itulah satu-satunya yang bisa mengantar kemana Papa T Bob pergi. Soal empat rumah yang pernah dimilikinya tak tahu rimbanya. Â
Fariz RM, adik kandung Triawan Munaf yang kini menjabat sebagai Ketua  Badan Ekonomi Kreatif, salah satu penyanyi dan pencipta lagu yang sangat produktif. Jika dihitung secara  asal-asalan saja, karya Fariz RM sedikitnya mencapai 1500 lagu, baik berupa jingle maupun sebagai soundtrack film. Andai satu lagu karyanya menghasilkan uang Rp 1 millyar, maka di rekening bank milik Fariz RM mestinya mencapai Rp 1,5 Trilyun.
Pencipta dan penyanyi yang tak kalah produktifnya adalah almarhum Dian Pramana Poetra. Â Menurut ibunda Dian Pramana Poetra, karya Dian bisa mencapai 1000 judul lagu. Dengan karya yang begitu banyak, mestinya Dian tidak tinggal di bilangan Tebet, Jakarta Selatan. Dian bisa membeli rumah di wilayah dengan harga tanah yang paling mahal sekalipun.
Sekarang kita lihat, bagaimana dengan kondisi seorang arranger musik? Â Kita tentu sangat kenal dengan Billy J Boediardjo. Seorang penata musik yang bertangan dingin. Telah mengantarkan Ebiet G Ade sebagai penyanyi kelas atas berkat aransemen Billy J Boediardjo yang terkenal sangat mewah. Tentu bukan hanya Ebiet yang pernah bekerja sama dengan Billy J Boediardjo.
Iwan Fals melalui album berjudul 'Orang Gila' pernah merasakan sentuhan tangan dingin Billy J Boediardjo. Tapi sayangnya, akhir hayat Billy yang bisa dikatakan sebagai salah satu musisi jenius Indonesia meninggal dalam kondisi tragis. Billy diketemukan telah meninggal di dekat selokan.
Kalau mau diceritakan satu persatu, tentunya  akan sangat banyak. Almarhum Kuntet Mangkulangit pencipta lagu berjudul 'Terlena' yang dinyanyikan oleh Ikke Nurjanah, juga salah satu yang bernasib kurang beruntung.
Nah, kembali ke soal Rancangan Undang Undang Permusikan, mestinya RUUP tersebut dapat menjawab persoalan yang dipaparkan di atas. RUUP kalau tidak bisa menjawab bagaimana memikirkan nasib musisi agar bisa hidup layak di masa tuanya, sebaiknya perlu merenung lagi.