Mohon tunggu...
Teguh Susilo
Teguh Susilo Mohon Tunggu... Human Resources - Pekerja swasta

He who has a why to live for, can bear with almost any how (Nietzsche)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Panduan Tepat dan Lengkap Melakukan Penelitian Survei

15 Desember 2020   15:14 Diperbarui: 15 Desember 2020   15:31 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prenada Media Group

BOOK REVIEW

Judul Buku: Metode Penelitian Survei
Nama Penulis: Morissan
Nama Penerbit: Prenada Media Group
Ukuran Buku: 15 x 23 cm
Ketebalan Buku: xii + 434 halaman
Tahun Terbit: 2012, cetakan ke-5: 2018
Nomor Edisi: Edisi Pertama
ISBN: 978-602-8730-99-0

METODE PENELITIAN SURVEI:
Sebuah Panduan Tepat dan Lengkap bagi Mahasiswa dan Peneliti

Sinopsis

Penelitian survei merupakan metode yang paling sering digunakan di dunia penelitian untuk mendapatkan data dan jawaban terhadap berbagai pertanyaan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan; politik, ekonomi, pertanian, komunikasi dan lain-lain yang berkaitan dengan kemasyarakatan (social). Metode penelitian survei merupakan salah satu metode terbaik yang tersedia bagi para peneliti social yang tertarik untuk mengumpulkan data guna menjelaskan suatu populasi yang terlalu besar untuk diamati secara langsung.

Buku ini dimaksudkan penulisnya untuk menjadi referensi yang lengkap dan comprehensive bagi mahasiswa, dosen dan peneliti dalam melakukan metode penelitian survei secara baik dan benar. Buku ini dibagi menjadi 10 Bab yang disusun secara runut namun tetap bisa "dinikmati" secara partial (tiap bab) - untuk kepentingan rujukan cepat - secara mudah.  
Mulai dari Bab Pendahuluan buku ini telah menghadirkan beberapa konsep dan pengertian tentang Metode Ilmiah, Langkah-langkah Penelitian, Tujuan Penelitian, sampai Konseptualiasi dan Pengukuran.

Bab tentang Penelitian Survei diulas lengkap di Bab 4. Penelitian survei seringkali digunakan dalam ilmu social untuk membantu melakukan pengamatan terhadap suatu fenomena social. Pada penelitian survei, peneliti memilih sejumlah responden sebagai sampel, dan memberikan mereka kuesioner yang sudah baku (standar). Survei dapat dilakukan untuk berbagai penelitian baik yang bertujuan deskriptif, eksplanatif dan eksploratif. Hasil survei seringkali dipakai sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan pada berbagai organisasi bidang bisnis, politik, media atau berbagai kelompok kemasyarakatan lainnya.  Survei merupakan metode yang sangat baik untuk mengukur sikap dan orientasi suatu masyarakat melalui berbagai kegiatan jajak pendapat (public opinion poll).

Penulis menerangkan secara jelas mengenai kategori survei deskriptif dan survei analitis. Survei deskriptif yaitu mencatat kondisi atau sikap untuk menjelaskan apa yang ada saat ini. Misalnya, survei yang dilakukan untuk mengetahui pendapat masyarakat terhadap kandidat pejabat atau pandangan masyarakat terhadap partai politik. Atau media massa secara terus menerus melakukan survei terhadap audiensi untuk mengetahui selera mereka terhadap isi (konten) media, perubahan nilai-nilai yang dianut, dan variasi gaya hidup mereka. Secara singkat, survei deskriptif berupaya untuk mengungkapkan situasi saat ini terkait dengan suatu topik studi tertentu.

Sedangkan survei analitis berupaya menggambarkan dan menjelaskan mengapa suatu situasi ada. Survei analitis mempelajari dua atau lebih variable dalam upaya menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis penelitian. Hasil survei memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan di antara variabel dan menarik kesimpulan dari hubungan tersebut. Misalnya, penelitian untuk mengetahui pengaruh tingkat kunjungan ke perpustakaan dengan prestasi akademik mahasiswa, atau penelitian untuk mengetahui bagaimana gaya hidup seseorang berpengaruh terhadap kebiasaannya menggunakan media massa, atau untuk mengetahui bagaimana gaya hidup seseorang mempengaruhi pilihannya terhadap produk.

Untuk menguatkan pendapatnya bahwa metode penelitian survei adalah salah satu metode penelitian terbaik, penulis menggambarkan kelebihan atau keunggulan penelitian survei sebagai berikut:

  1. Survei dapat digunakan untuk meneliti suatu masalah atau pertanyaan penelitian dalam situasi yang sebenarnya. Jadi jika Anda ingin melakukan penelitian untuk mengetahui pola-pola perilaku konsumen, pola komunikasi media massa, dan berbagai masalah penelitian lainnya, Anda dapat melakukan penelitian langsung di lokasi dimana masalah itu terjadi. Hal ini tidak dapat dilakukan pada penelitian lainnya, seperti penelitian eksperimen yang memerlukan ruang laboratorium atau ruang skrining (screening room) dengan kondisi yang secara sengaja direkayasa.

  2. Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan survei relative tidak mahal jika dibandingkan dengan jumlah informasi yang diperoleh. Peneliti juga dapat memiliki control lebih besar terhadap biaya yang harus dikeluarkan dengan memilih berbagai tipe survei yang ingin dilakukan; apakah survei melalui surat, telepon, interview tatap muka, administrasi kelompok, dan internet.

  3. Kuantitas data dalam jumlah besar dapat diperoleh dengan relative mudah dari berbagai kelompok masyarakat. Survei memungkinkan peneliti untuk mempelajari banyak variabel (misalnya; informasi mengenai demografi dan gaya hidup, sikap, motif, keinginan, dan seterusnya), dan menggunakan berbagai data statistic untuk menganalisis data.

  4. Survei tidak dibatasi oleh batasan geografis;  survei dapat dilakukan di mana saja.

  5. Survei dapat menggunakan berbagai sumber data pendukung atau data sekunder yang sudah tersedia seperti arsip atau dokumen pemerintahan, data sensus, data kependudukan, laporang rating radio dan TV, daftar pemilih, dan lain-lain.

Selain kelebihan atau keunggulan metode penelitian survei seperti tersebut diatas, penulis juga secara obyektif menyebutkan bahwa metode ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

  1. Variabel independent tidak dapat dimanipulasi sebagaimana eksperimen laboratorium. Tanpa kemampuan melakukan control terhadap variabel independent, peneliti tidak dapat memastikan apakah hubungan antara variabel independent dengan variabel dependen merupakan suatu hubungan sebab akibat ataukah bukan. Pada penelitian survei, hubungan sebab-akibat tidak dapat ditentukan, karena banyak variabel eksternal yang ikut campur (intervensi).

  2. Pemilihan kata-kata ketika merumuskan pertanyaan pada kuesioner dapat menimbulkan bias penelitian. Bagaimana peneliti merumuskan pertanyaan, atau bagaimana peneliti Menyusun urutan pertanyaan dapat menimbulkan bias penelitian. Peneliti harus mampu memilih kata-kata yang tepat dan Menyusun pertanyaan secara baik sehingga tidak menimbulkan multitafsir dan keraguan bagi orang yang akan menjawabnya.

  3. Penelitian survei memiliki kemungkinan memperoleh responden yang tidak diinginkan. Contoh; pada penelitian survei melalui telepon: seorang responden dapat saja berbohong mengenai umurnya. Atau pada penelitian melalui surat atau email; kuesioner yang ditujukan kepada kepala rumah tangga tetapi diisi oleh anak-anak.

  4. Beberapa penelitian survei menjadi lebih sulit untuk dilaksanakan karena tingkat respons dari responden yang terus menurun. Misalnya, survei melalui telepon menjadi lebih sulit dilakukan karena kehadiran mesin penjawab telepon, mesin blokir telepon, atau aturan menelepon yang semakin ketat.

Namun demikian adanya kendala-kendala tersebut tidak menyebabkan penelitian survei menjadi ditinggalkan. Penelitian survei tetap menjadi suatu metode yang penting untuk memperoleh data yang berguna dan dapat dipercaya. Penelitian menjadi semakin bermanfaat terlebih-lebih pada penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai karakteristik konsumen, audiensi media massa atau pemilih pada suatu pemilihan umum.

Secara mendetil penulis menjelaskan metode melakukan survei; merancang suatu kuesioner mendesain suatu kuesioner, pengumpulan data melalui survei-surat, survei-wawancara, wawacara telepon, dan seterusnya. Misalnya dalam merancang suatu kuesioner, peneliti harus menentukan pilihan tentang apakah menggunakan pertanyaan (question) atau pernyataan (statement), atau memilih pertanyaan tertutup atau pertanyaan terbuka. Penulis dapat menggunakan kombinasi antara pertanyaan dan pernyataan secara bersama-sama; hal itu akan membuat kuesioner menjadi lebih menarik dan fleksibel.

Penulis menyebutkan bahwa ada empat aturan dasar dalam merancang kuesioner yaitu sebagai berikut:

  1. Memahami tujuan penelitian sehingga hanya pertanyaan yang relevan saja yang diajukan

  2. Pertanyaan harus jelas dan tidak menimbukan multi-interpretasi.

  3. Pertanyaan harus secara tepat menyampaikan apa yang diinginkan dari responden.

  4. Jangan berasumsi responden akan mengerti sendiri pertanyaan yang diajukan.


Beberapa panduan umum dalam merumuskan dan menyusun pertanyaan kuesioner; a). Pertanyaan harus jelas, b). Hindari pertanyaan ganda, c). Hindari pertanyaan yang mengarahkan, 4). Cerma dengan pertanyaan sensitif, e). Pertanyaan harus realistis, f). Melindungi kepentingan responden, g). Pertanyaan harus relevan, h). Pertanyaan harus singkat, i). Pertanyaan mengacu pada tujuan riset, j). Hindari kalimat negatif, dan k). Hindari kalimat bias.

Dalam mendesain suatu kuesioner, penulis juga menerangkan secara jelas urutan-urutan penyusunan kuesioner yaitu; 1). Pendahuluan, 2). Format kuesioner, 3). Pertanyaan kontingensi, 4). Urutan pertanyaan, 5). Instruksi, 6). Uji coba kuesioner, dan 7). Kuesioner Mandiri.

Tahap selanjutnya adalah pengumpulan data melalui survei surat, survei wawancara, wawancara telepon. Setiap langkah pengumpulan data tersebut diberikan penjelasan dan panduan atau tata-caranya. Alhasil semua panduan tersebut tentu akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa atau peneliti yang sedang melakukan penelitian survei.

Setelah dengan lengkap menjelaskan tentang panduan metode penelitian survei, pada bab-bab selanjutnya penulis mengajak pembaca untuk mengetahui bagaimana peneliti menguji hasil survei; bagaimana peneliti menguji hubungan di antara variabel dan menarik kesimpulan dari hubungan tersebut. Upaya untuk menguji hubungan di antara variabel dilakukan dengan perhitungan statistic dengan menggunakan rumus statistic tertentu. Pada bagian-bagian selanjutnya di buku ini, dibahas berbagai teknik pengujian statistic yang dapat digunakan untuk metode penelitian survei.

Kelebihan Buku

Buku ini secara substantsif mampu memberikan gambaran yang lengkap tentang all about Metode Penelitian Survei. Bab-bab yang terdapat di dalam buku ini -- secara terpisah - juga mampu memberikan "jawaban" untuk keperluan rujukan, materi, rumus atau untuk kepentingan kajian mendalam yang dibutuhkan. Misalnya apabila pembaca ingin mengetahui secara spesifik mengenai apa dan bagaimana Uji Hipotesis, maka bahasan mengenai hal itu dapat diperoleh secara langsung dan mendalam di Bab 6. Apabila pembaca ingin mengetahui detail tentang Statistik Korelasi, maka ia bisa langsung menuju Bab 10 -- itu salah satu keunggulan buku ini.  


Selain itu bahasa yang digunakan dalam buku ini juga lugas dan jelas seperti umumnya buku ilmiah. Tidak terlihat penulisan kalimat atau kata-kata yang mubazir. Keefisienan ini tentu berarti dan bermanfaat bagi mahasiswa atau peneliti tingkat pemula.

Pembahasan topik atau materi pada buku ini juga disertai dengan contoh-contoh kasus yang merujuk pada kehidupan sehari-hari, gambar, tabel atau grafik sehingga memudahkan pembaca untuk memahami secara cepat dan mendalam setiap topik bahasan.
Akhirnya buku Metode Penelitian Survei bisa dijadikan referensi utama bagi mahasiswa dan para peneliti.

Kelemahan Buku

Secara substantif pada bab-bab tertentu atau pada pokok bahasan tentang, Uji Hipotesa, Kurva Normal dan Statistik Korelasi; kurang mendetil bahasannya. Hal ini dapat dimaklumi karena pembahasan mendalam topik tertentu itu bisa diurai dalam satu buku tersendiri (kita bisa membacanya di buku lainnya yang juga ditulis oleh si penulis).
Dari segi profil dan penampilan, buku ini sudah bagus dan eye catching namun kertasnya masih menggunakan jenis standar. Apabila akan dilakukan cetakan ulang, sebaiknya kertasnya menggunakan jenis dan kualitas yang lebih baik (HVS).

Penulis

Morissan, Ph.D, penulis buku ini mendapatkan gelar Ph.D dari School of Communication, University Sains Malaysia (USM), Malaysia. Selama lebih dari 15 tahun Morissan telah bekerja sebagai koresponden, editor dan news producer di Reuters, Associated Press, Metro TV, Antara News Agency. Dan profesinya sekarang adalah dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi di Universitas Mercu Buana Jakarta, Morissan adalah penulis yang produktif. Disamping buku-buku tentang penelitian dan statistik, dia juga menulis buku-buku mengenai komunikasi individu dan massa, manajemen public relation, komunikasi pemasaran, dan buku komunikasi lainnya.


Teguh Susilo
Magister Ilmu Komunikasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun