Mohon tunggu...
Teguh Iqbal Alam
Teguh Iqbal Alam Mohon Tunggu... Nahkoda - Abadikan pikiran dan perasaanmu melalui tulisan

Yakinlah kita akan selalu mampu mewujudkan apa yang ingin dicapai

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menakar Kualitas para Pemimpin Muda

16 Oktober 2023   14:30 Diperbarui: 17 Oktober 2023   10:44 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
beritadiy.pikiran-rakyat.com

"Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia". 

Kalimat fenomenal yang diungkapkan sang proklamator kita tersebut, seolah meramalkan bahwa anak muda lah yang menentukan masa depan dan arah bangsa. Jika kita melihat peristiwa sejarah, memang sudah terbukti bahwa anak-anak muda banyak memberikan sumbangsih yang nyata. 

Jangan lupa bahwa reformasi itu terwujud atas perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh para mahasiswa. Tokoh perjuangan reformasi saat itu yang terkenal memperjuangkan reformasi dengan keras juga seorang anak muda yang bernama Budiman Sudjatmiko. Budiman dan aktivis lainnya yang tergabung dalam Aktivis 98 telah menjadi saksi perihnya perjuangan dalam menggapai reformasi yang dicita-citakan masyarakat saat itu.

Setelah runtuhnya pemerintahan orde baru, bangsa ini tentu berharap kiprah anak-anak muda terus berlanjut dalam mengawal arah pembangunan bangsa. 

Namun, pada kenyataannya justru yang banyak tampil setelah reformasi adalah tokoh-tokoh senior. Anak-anak muda yang sebelumnya telah berjuang mati-matian untuk memperjuangkan demokrasi yang utuh, tampaknya perlahan mulai tenggelam. Politik seolah hanya milik para tokoh-tokoh senior yang memiliki banyak sumber daya dan sumber dana.

Tahun 2014 merupakan momentum kebangkitan bagi anak-anak muda di tanah air. Saat itu dibentuk sebuah organisasi yang mewadahi para anak muda yang ingin berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara melalui jalur politik. Nama organisasi tersebut adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

Pembentukan PSI ini diprakarsai oleh anak-anak muda yang ingin mengubah budaya politik di tanah air. Di awal kemunculannya, partai politik yang rata-rata beranggotakan anak muda ini dipimpin oleh Grace Natalie, seorang mantan presenter televisi. PSI sendiri merupakan partai politik yang tergolong masih muda. Sampai sekarang, partai ini baru mengalami tiga kali pergantian kepemimpinan.

Geliat peran anak muda dalam perpolitikan di Indonesia semakin tampak dalam kurun waktu 2014-2023. Dalam kurun waktu tersebut, pemimpin-pemimpin muda mulai bermunculan, di antaranya, Emil Dardak (Wakil Gubernur Jawa Timur), Hengky Kurniawan (Bupati Bandung Barat), Adnan Purichta Ichsan (Bupati Gowa), Bobby Nasution (Wali Kota Medan), dan Gibran Rakabuming Raka (Wali Kota Solo).

Gibran Rakabuming Raka merupakan kepala daerah muda yang belakangan ini banyak mendapatkan sorotan dari masyarakat. Selain karena merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran disorot karena kepemimpinannya yang dinilai sangat tanggap dalam merespons keluhan-keluhan masyarakat. 

Di tayangan berita-berita televisi, masyarakat pasti pernah melihat orang nomor satu di Solo ini sampai-sampai meninggalkan mobil dinas yang berplat nomor AD 1 di tempat-tempat yang sebelumnya terjadi masalah. Tindakan tersebut ia lakukan sebagai bentuk keseriusan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di wilayahnya.

Sebagai kuda hitam, sosok Gibran tampaknya masih banyak diragukan kapasitasnya oleh masyarakat, terutama oleh para politisi senior. Tak jarang ada yang mengatakan bahwa kemenangan dirinya di Pilkada Solo, dikaitkan dengan statusnya yang merupakan putra orang nomor satu di negeri ini. Namun, keraguan-keraguan yang timbul tersebut, sedikit demi sedikit telah berhasil ditepis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun