Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Spiritualitas dan Kesakralan Filosofis Petani, Menuntun Bangsa Kepada Jalan Orde Konstitusi Luhur

10 November 2023   13:59 Diperbarui: 10 November 2023   14:19 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivis Petani Muda, Dede Ginanjar Pristiawan, mendorong nilai-nilai luhur petani, merubah orde bangsa dengan orde konstitusi luhur. Foto: DGP/Teguh

Anugerah luasan lahan subur di nusantara, sejak lama selalu menjadi harapan dan pijakan bagi Bangsa Indonesia untuk maju.

Amanat-amanat leluhur pun menunjuk petani sebagai ikon perubahan besar peradaban bangsa.

Dorongan spiritual terhadap upaya petani dalam membangun negeri, sangat dirasakan kuat oleh segenap rakyat.

Tokoh Aktivis Petani Muda Indonesia, Dede Ginajar Pristiawan, merasakan betul aura kebangkitan petani Indonesia dalam kurun waktu berjalan selama ini di Nusantara.

Dalam kesempatan dialog dengan politisi muda ini, Jumat, 10 November 2023, di Bandung, Dede Ginanjar mengungkapkan bahwa, hal Ini menjadi semacam permenungan bagaimana petani selalu menjadi figur terkait bergantungnya harapan anak cucu bangsa terutama menyangkut hajat dan kelangsungan hidup orang banyak.

Petani, kata Dede Ginanjar, secara praktik, erat kaitan dengan upaya penyediaan pangan. Lalu, secara filosofis, bahwa tingginya kebergantungan manusia terhadap sumber energi kehidupan, menempatkan petani berada dalam posisi strategis pembangunan peradaban.

"Pangan dan energi adalah bentuk satu kesatuan puncak tertinggi pencapaian perjalanan spiritual. Lebih tepatnya, petani mengangkat harkat dan pengakuan atas kedaulatan diri manusia" kata Dede Ginanjar.

Keutamaan pada diri petani, kata Dede Ginanjar, saat ini masih jauh dari nilai apresiasi anak-anak bangsa. Petani baru sebatas profesi bahkan kuli di atas tanah subur nusantara. Memandang kehidupan petani masih sebatas sektor parsial ekonomi dalam suatu bentang luas kehidupan bangsa.

"Cara pandang ini tentunya sangat picik. Bangsa manapun selama belum menghargai petani sebagai sebuah realitas filosofis dan praktik baik hidup berperadaban luhur, maka bersama cara pandang rendah itu, sebuah bangsa akan terus terpuruk jalan hidup peradabannya" kata Dede Ginanjar.

Menghadapi semua itu, kata Dede Ginanjar, Bangsa Indonesia itu sekarang harus bisa melakukan refleksi kembali bagaimana menata peradaban dengan mengusung nilai luhur petani. Sebab, dengan jalan seperti itulah dahulu nusantara hadir dengan segala bentuk keunggulannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun