Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi Kepemimpinan Perempuan Nasionalis Indonesia

11 Januari 2023   20:30 Diperbarui: 11 Januari 2023   22:55 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Megawati Soekarno Putri sebagai Perempuan Politik Nasionalis. Photo: Kompas.com

Tidak salah lagi, banyak perempuan rela habis-habisan memikirkan bagaimna nasib keturunan-keturunannya, anak cucu bangsa agar mereka berada dalam kehidupan layak dan unggul untuk dijalani.

Wanita

Peran sosial wanita, sering ditunjukan dalam kehidpan awal sosial manusia, yaitu keluarga. Kesadaran yang terus berkembang dari seorang wanita, dapat menular pada kehidupan sosial yang lebih luas.

Wanita, berasal dari dua kata yaitu wani dan nata. Kedua kata ini disebutkan berasal dari Bahasa Sunda dimana wani berarti berani dan nata berarti mengatur. Dari gabungan dua kata itu lahirlah istilah baru wanita atau sosok yang memiliki keberanian mengatur atau menerapkan aturan segala sesuatu urusan dalam sebuah keluarga.

Induk, ratu atau sebuatan-sebutan lain yang menunjukan bagaimana sosok wanita tampil mengatur suatu kehidupan sosial, kehidupan majemuk dan segala sesuatunya hingga mampu melahirkan tatanan hidup teratur bagi semua anggota kelompok atau lingkungan sosialnya.

Beratnya tugas wanita, sepertinya tak timbul sebagai beban. Justru segalanya seperti mengalir karena kesadaran kodrati yang muncul menyertainya.

Istri        

Istilah ini lahir ketika ada figur atau predikat yang akan diangkat statusnya, karena ketentuan alam atau pengkondisian secara sosial. Dari asal kata yang dipergunakannya, istri dari kata istren (Sunda) artinya sama dengan "melantik" atau menetapkan.

Kedudukan seseorang menjadi suami karena di-istreni. Raja menjadi pemimpin karena dilahirkan oleh ratu (permasuri) lalu di-istreni dan banyak lagi predikat sosial lain yang menunjukan bagaimana peran istri (proses mengisterni) terus berlangsung.

Keterikatan dua istilah semacam suami dengan istri menjadi mutlak selama terjaga kebersamaannya. Begitu pun predikat-predikat lain akan tetap melekat pasca keputusan-keputusan setelah seseorang di-istreni sampai pada akhir masa yang ditetapkan.

Begitu kuat makna dari tiga istilah perempuan, wanita dan istri, sehingga keberadaannya secara kodrat mampu mendorong lahirnya jiwa-jiwa kepahlawanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun