Saat bahan bakar gas akan langka menyusul harganya yang semakin naik, jangan panik, ada baiknya kita beralih kepada kompor listrik sebagai perangkat rumah tangga.
Kompor listrik bisa memberi manfaat banyak jika saja kita bisa cermat menghitung berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan dalam setiap harinya, terutama jika penggunaan listriknya berasalal dari sumber listrik yang dialirkan oleh PT. PLN.
Berikut ini adalah bagaimana kita menghitung beban listrik dari setiap penggunaan kompor listrik 1000 Watt dalam rangka menyongsong program kompor listrik.
Penghitungan tersebut kita simulasikan penggunaan listrik  prabayar yang dibeli dengan token senilai Rp. 200.000.
O, iya, sebelum lebih jauh menghitung, kita kenali dulu golongan pengguna listrik dan  peruntukannya seperti tersebut di bawah ini.
Pertama, golongan subsidi 450 VA dikenakan biaya Rp415/kWh. Lalu golongan subsidi 900 VA dikenakan biaya Rp605/kWh.
Golongan berikutnya yaitu golongan mampu 900 VA dikenakan biaya Rp1.352/kWh dan yang terakhir yaitu golongan mampu 1300 VA dikenakan biaya Rp1.467/kWh.
Saat akan mulai menghitung, sekarang kita sudah mengetahui kita itu ada di golongan pengguna listrik yang mana. Golongan-golongan pengguna listrik tersebut telah ditetapkan PLN sejak tahun 2020 lalu.
Kembali kepada simulasi penghitungan beban biaya listrik dengan jenis kompor listrik 1000 watt dan listrik prabayar seharga Rp. 200.000. O, ya, kita umpamakan kita ada dalam golongan pengguna listrik 1300 VA dan berdomisili umpamanya di Bandung.
Rumus awal menghitung beban penggunaan listrik bisa secara manual dengan urutannya seperti dibawah ini.