Kemah Literasi Jawa Barat bersama Forum Taman Bacaan Msyarakat (TBM) boleh saja berakhir di Bumi Perkemahan Kiara Payung Jatinangor Kabupaten Sumedang pada 4 September 2022 lalu.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dua malam itu terselenggara dengan lancar dan dipenuhi antusiasme pesertanya hingga akhir acara.
Spirit terbangun bertubi-tubi, tenaga pergerakan kian membara dan terasa terus memuncak disela-sela kebersamaan antar pegiat TBM tersebut.
Bagaimana tidak, Kemah Literasi menghadirkan banyak pemantik inspiratif dalam berbagai sesi kemasan talk show dan diskusi menarik.
Malam keakraban, kreasi seni, eksplorasi potensi-potensi lokal para peserta hingga serangkaian lomba terus mewarnai sepanjang waktu kegiatan.
Sejumlah besar peserta mengaku puas dengan berlangsungnya acara. Berbagai media massa dan media sosial mengungkap bagaimana rasa senang dan kualitas acara itu mereka rasakan dan peroleh.
Kepulangan yang diiringi kegirangan hati. Melepas penat diakhir minggu dengan perolehan segudang pengetahuan dan pengalaman baru serta saling menguatkan kelanjutan gerak kerelawanan.
Pegiat TBM memang identik dengan semangat yang mengebu-gebu. Dalam segala bentuk kekurangan yang dimiliki, sesungguhnya mereka lahir dari keinginan baik yaitu merubah keadaan lingkungan dengan upaya-upaya kemampuannya berliterasi.
Karya-karya hebat dan hasil kerja pegiat literasi terkadang lahir dari berbagai bentuk keprihatinan yang meraka saksikan sendiri dari lingkungan terdekatnya.
Seorang pegiat literasi dan penulis  berpengalaman,  Maman Suherman, dalam kesempatan berdikusi saat berkemah tersebut mengatakan, pegiat TBM hidup di akar rumput. Meski sering terinjak, mereka tetap memberi keindahan bagi dunia literasi Indonesia.