Halo ini adalah tulisan pertama saya di kompasiana.
Saya memulai untuk menulis dan membuat web untuk mengisi aktifitas selama tinggal di Belanda. Yah semenjak tahun 2017 saya menetapkan untuk pindah tinggal di negeri Belanda, tepatnya di kota Amsterdam.
Sebelumnya semenjak dari tahun 2011 saya sudah bolak-balik tinggal Jogja -- Amsterdam dan baru akhirnya kami putuskan untuk tinggal permanent buat saya di Belanda untuk kemudahan. Seterusnya nanti saya coba akan membuat tulisan reportase tentang kehidupan keseharian dan pernak-pernik di Belanda dan khususnya di Amsterdam yang bukan dari sudut pandang turis wisata.Â
Biarlah tulisan pertama ini menjadi semacam memo untuk mengingatkan beberapa tema yang hendak saya buat tulisan, seperti diantaranya:
- Coffee Shop - Ganja
- De Wallen -- Red Light District
- Toko (supermarket barang Asia)
- Supermarket
- Central Amsterdam
- Kehidupan keluarga
- Rumah
- Pendidikan
- Rokok
- etc
Sebagai informasi permulaan, saya dan istri anak tinggal di Central Amsterdam, yah kalau dihitung jarak dari misalnya Central Station ataupun Dam Square (hitungannya kira-kira sama aja dengan alun-alun utama) adalah hanya serokokan, tapi rokoknya kretek filter bukan putihan.Â
Kami tinggal di semacam apartement (jangan dibayangkan seperti apartemen di Jakarta yang tinggi-tinggi) berupa 3-5 lantai bangunan. Bangunannya berupa bangunan tua, seperti biasanya ciri bangunan di Central Amsterdam.Â
Terlampir di photo adalah pemandangan dari tempat saya ke belakang, otomatis yang terekam adalah rata-rata gambaran bagian belakang rumah -- apartement.



Untuk tulisan berikutnya saya akan fokus pada tema-tema yang sudah saya persiapkan. Yah tantangannya adalah untuk fokus dan ada waktu cukup.
Okei, salam kenal dan terimakasih
NB. Saya akan selalu menambahkan keterangan dalam kurung () untuk menjelaskan lebih semisal komparasi dengan hal di Indonesia