Rupiah terpantau kembali melemah per artikel ini saya tulis, tanggal 15 Juni 2024 Rupiah sudah menembus angka 16.486 per Dollar, Kedaulatan keuangan kita memang lemah, mengapa saya katakan demikian alasanya adalah karena setiap kali The FED yakni Bank Sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga, maka BI cenderung akan menaikkan suku bunga pula, untuk mengikuti irama The FED agar nilai tukar rupiah tidak hancur.
Tetapi pada faktanya rupiah kita semakin hari malah semakin melemah, padahal BI rate sudah naik sampai 6,25% tahun ini, tetapi rupiah masih saja melemah.
Entah memang Dollar nya yang kuat atau Rupiah nya yang melemah kita tidak tahu pasti, yang kita tahu dengan pasti dan yang langsung dirasakan oleh masyarakat adalah harga kebutuhan pokok naik, seperti beras, bawang, cabai, gula, dll. Yang biasanya sangat dibutuhkan oleh ibu-ibu rumah tangga dan industri makanan.Â
Faktanya dampak kenaikan inflasi sangat dirasakan masyarakat menengah dan miskin.Â
Daftar penyakit keuangan kita sekarang : Rupiah melemah terhadap Dollar, Harga kebutuhan bahan-bahan pokok naik, Harga BBM Naik, Pengangguran bertambah, Mencari pekerjaan sulit, IHSG (Indeks Harga Saham) kita turun 8% sejak dari awal Tahun 2024.
Semua daftar penyakit ini mendiagnosa bahwa ekonomi kita sedang tidak baik-baik saja, ya bahkan mungkin ekonomi dunia.
Yang saya baca ya seperti inflasi gila-gila an di Argentina, mata uang peso Argentina hancur, konflik timur tengah antara Israel dan Palestina tak kunjung menemukan resolusi damai, Penyelesaian Konflik antara Russia dan Ukraina juga belum menemukan titik terang.
Akibatnya suplai kebutuhan pokok dan energi dunia tersendat, tentu saja ini menimbulkan efek global, namun saya sendiri tetap berpikir bahwa memang kedaulatan keuangan kita memang lemah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H