Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Investasi Saham Bukan Sekedar Soal Cuan, tapi Menguji Konsistensi!

1 Agustus 2023   17:00 Diperbarui: 1 Agustus 2023   17:06 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : InvesStory

Investasi Saham Bukan Sekedar Soal Cuan, Tapi Menguji Konsistensi

Dalam dunia investasi saham, banyak orang sering kali memberi komentar terhadap sesuatu dengan berbagai tujuan, entah itu dia kasih komen positif soal suatu saham dengan maksud agar orang banyak beli sahamnya dan harga sahamnya naik lalu dia menjual.

Atau dengan memberikan komentar buruk terhadap suatu saham, biar yang lain pada terpengaruh dan menjual sahamnya, lalu harga sahamnya jadi turun dan mereka serok sahamnya.

Hahaha, clasic sekali ya metode nya. Saya melakukan analisa saham dengan fitur dari aplikasi stockbit, stockbit sangat bagus sebagai tools analisa saham. Fiturnya cukup lengkap dan mudah dipahami pemula.

Namun terkadang saya tergelitik dengan membaca komentar-komentar yang beredar dikolom pendapat stockbit, apalagi yang lagi hangat yakni saham-saham nya pak Lo Kheng Hong di MNC Grup yakni BMTR.

Semua pada komentar kalau harga sahamnya jatuh dan pada nyinyirin pak LKH, tapi giliran kejadian analisa pak LKH benar, yang ikut pak LKH ribut bilang "kan gue bilang juga apa?", hal ini memperlihatkan bahwa begitu banyak para investor saham yang belum memiliki konsistensi terhadap keyakinannya dalam saham yang dia pilih.

Sedikit-sedikit goyang keyakinannya karena banyak sekali komentar negatif tentang saham yang sudah dia beli, padahal dia sudah analisa dengan detail dan dia sudah yakin saham itu akan menghasilkan keuntungan, namun dia jadi menjual sahamnya ketika harga sahamnya turun dan banyak diterpa komentar negatif.

Apa kita semua sudah gila?, apakah kita hanya mau enaknya saja?, tapi tidak mau nerima sakitnya?, inilah definisi gila yang sesungguhnya.

Siapa yang memilih, harus siap di uji.

Siapa ingin kedamaian, harus siap untuk berperang "Si vis pacem, para bellum"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun