Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Memahami Konsep Double Think ala Goerge Orwell di Buku '1984'

1 Juni 2023   15:30 Diperbarui: 1 Juni 2023   15:34 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku 1984 (Sumber: Dokpri)

Novel ini memakai tokoh bernama Winston yang alur keseharian hidupnya menggambarkan betapa dikontrolnya kehidupan masyarakat pada saat itu oleh pemerintahannya dan betapa mereka dipaksa dan dipengaruhi setiap detik oleh instrumen-instrumen pemerintahan, seperti yang disebebut dibuku ini adalah teleskrin, dimana di setiap kamar seseorang tersedia layar besar seperti infocus dengan wajah pemimpin mereka yang terus seolah memerhatikan apapun yang mereka sedang kerjakan.

Buku tersebut menggambarkan dengan sangat jelas betapa mengerikannya kediktatoran dan totaliteran seorang pemimpin, sampai-sampai masyarakatnya takut menunjukan ekspresi yang jujur dan sebenarnya terkait perasaan mereka terhadap kebijakan publik yang dihasilkan oleh dapartemen pemerintahan merekan.

Konsep Double-Think dijelaskan Goerge Orwell dibuku ini sebagai penuntun bagi kita yang hidup dimasa sekarang, yang bagi Goerge Orwell ketika buku ini ditulis adalah untuk dimasa depan.

Bahwasanya kita harus punya self basic of mine, pikiran pelindung sekalipun ditengah situasi kacau. Pikiran pelindung kita inilah yang menjadai pikiran kedua sekalipun realitas memaksa kita untuk berpikir seperti realitas yang sedang kita jalankan.

Konsep berpikir Double Think atau Pikir-ganda mengamankan kita dari situasi terburuk yang akan terjadi dalam hidup kita, karena sejatinya bagi sebagian orang memang hidup adalah perjuangan, penderitaan dan sebagainya.

Konsep Double Think dapat kita gunakan untuk menjaga situasi pikiran dan batin kita agar dapat terlepas dari sebagian penderitaan yang dialami tubuh yang menjalani kehidupan ditengah realitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun