Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelah Pikirku

12 Mei 2023   04:13 Diperbarui: 12 Mei 2023   04:16 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Liar pikiran ku semakin menjadi-jadi

Aku membenci sesat pikir, sesat narasi

Narasi-narasi yang dibangun demi kepentingan pribadi

Memuakkan, sungguh memuakkan

Tidak ada yang menuntun

Cara berpikir sesat dibiarkan menyebar

Tidak ada landasan

Logika dan etika sudah musnah

Kita hanya hamba nafsu 

Nafsu yang selalu haus akan kenikmatan sendiri

Walau itu harus menyakitkan batin manusia lain

Tidak perduli, sungguh oh tidak perduli

Sampai kapan kita akan hidup di dunia

Fana, sungguh susahkan hati

Semua sia-sia

Seperti usaha menjaring angin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun