Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Analisis Saham BMRI Periode Mei 2023

8 Mei 2023   06:00 Diperbarui: 8 Mei 2023   06:22 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

I. Analisis SAHAM BMRI 


Pada akhir perdagangan saham jumat yang lalu tanggal 05 Mei 2023 terlihat saham BMRI stagnan di harga 5.175, dalam 1 minggu trakhir harga saham BMRI telah mengalami penurunan 75 poin atau sekitar 1,43%.

Penurunan harga saham BMRI ini diduga dipengaruhi oleh sentimen-sentimen Bank-bank besar di amerika yang mengalami kebangkrutan.

Selain itu saham BMRI masih tampak konsolidasi harga pasca pembagian dividen yang cum tanggal 24 maret 2023 yang lalu dan melakukan stocksplit pada 5 april 2023 yang lalu dengan perbandingan 1:2 saham.

Namun jika kita lihat dari laporan keuangan perusahaan Q1 Tahun 2023 yang beru diterbitkan maka nampak bisa kita lihat bahwa laba pengalami kenaikan cukup signifikan dibandingkan Q1 Tahun 2022 yang lalu, dari yang sebelumnya berjumlah 10,8 Triliun naik menjadi 13,8 Triliun, naik sekitar 3 Triliun.

Laba per saham juga berdampak mengalami peningkatan dari yang sebelumnya 215 pada q1 2022 menjadi 269 pada q1 2023 ini.

Hal ini sejalan dengan kenaikan laba oprasional yang sebelumnya pada Q1 tahun 2022 mencapai 13,6 Triliun naik menjadi 17,2 Triliun pada Q1 Tahun 2023.

Kas dan setara kas akhir periode juga naik dari yang sebelumnya pada Q1 2022 berjumlah 158 Triliun naik menjadi 184 Triliun.

Jika kita melihat dari segi aset perusahaan, aset perusahaan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan aset penutupan desember 2022 yang berjumlah 1.992 Triliun, turun menjadi 1.908 Triliun.

Untuk ekuitas juga mengalami penurunan dari yang sebelumnya mencapai 252 triliun pada 31 desember 2022, turun menjadi 2411 triliun.

Dalam menganalisis saham perbankan banyak pertimbangan-pertimbangan yang berbeda jika menganalisis saham industri lainya, pasalnya sistem bisnis bank adalah mendapatkan laba dari pendapatan bunga dari kredit yang diberikan ke masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun