Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

6 Kritik dan Saran terhadap Kurikulum Merdeka

6 Maret 2023   15:25 Diperbarui: 7 Maret 2023   22:34 26971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Guru Sedang Mengajar (Sumber : Bangsaku)

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami kami konsep dan menguatkan kompetensi.

Menurut saya sebagai rakyat kecil dan pemerhati perkembangan sistem pedidikan di indonesia, hal yang harus dirubah dan dipersiapkan terlebih dahulu bukanlah kurikulumnya. Itu tidak terlalu penting, jadi apa yang penting? 

Berikut 6 kritik dan Saran Terhadap Kurikulum Merdeka : 

1. Naikkan gaji guru setinggi mungkin, buat profesi guru menjadi profesi mahal dan berkelas, jangan ada lagi guru yang sengsara di indonesia, bila perlu gaji guru setera gaji DPR, kenapa?, ya seperti kata pepatah "ada harga, ada kualitas barang", kalau gaji guru nya rendah, ya guru pun akan bekerja malas-malasan dalam mengajar dan mengembangkan diri.

Buat aturan yang jelas tentang gaji dan tunjangan guru, tanggal penggajian yang jelas dan segala mekanismenya. Jika pembayaran gaji guru masih terlambat-terlambat dan tunjangan nya tidak jelas tanggal masuknya, ya mau gimana, mereka pun jadi setengah hati dalam mengajar.

2. Setelah benefit menjadi guru sudah jelas dan berkelas, perbaiki sistem recruitmen menjadi guru di indonesia. Dikarenakan gajinya tinggi, maka kualitas guru yang didapat juga harus berkelas, dalam hal ini singkirkan semua unsur KKN dalam pelaksanaan recruitmen guru, biar dapat tersaring dengan benar guru-guru yang benar-benar berkualitas

Kalau KKN masih ada dalam proses recruitmen guru, yasudah jangan mimpi mau dapat guru yang benar-benar berkualitas. Sampai mampus pun kualitas pendidikan ya tetap gitu-gitu saja.

3. Setelah benefit, proses recruitmen sudah jelas dan berjalan dengan benar, maka selanjutnya memberangkatkan guru-guru ini ke negara-negara dengan pendidikan terbaik di dunia, untuk melakukan pelatihan belajar mengajar bersama.

Untuk apa hal ini?, ya supaya mereka punya gambaran yang jelas, kenapa Negara A bisa menjadi negara dengan kulitas pendidikan terbaik di dunia.

Hal ini dilakukan supaya kita punya standrad yang baik dalam melakukan perbandingan sistem pendidikan.

4. Rubah semua aturan yang tidak jelas, jadikan komando tetang kebijakan sistem pendidikan dibawah satu badan. Maksudya semua keputusan mengenai sistem pendidikan dibawah satu komando, yakni pusat atau Kementrian pendidikan, dan daerah harus mengikuti aturan itu. Semua harus sama dan selaras sampai kelapisan terendah yakni desa.

Pusat komando yang jelas membuat aturan jelas dan tertib, hal ini membuat kelancaran kordinasi mengenai keputusan strategi pendidikan jadi jelas dan terarah.

5. Kurangi jam pelajaran, maksimalkan pemahaman konsep. 

Ngapain belajar lama-lama kalau pada akhirnya ga PAHAM apapun, lebih baik belajar sebentar tapi ada yang ditangkap, sisa waktu bisa digunakan untuk bermain games dan perdebatan akan konsep pelajaran yang dipelajari tadi. 

Proses belajar mengajar harus dua arah, "guru belum pasti terus benar, dan murid tidak selamanya lebih bodoh dari guru"

Murid boleh mendebat guru, dan guru harus siap di debat dan menjelaskan konsep.

6. Fokus ke mengajari karakter, etika dan moral yang baik kepada anak bukan menyalah-nyalahkan tanpa memberitahu apa dan bagaimana yang benar. 

Seringkali guru sibuk menyalahkan, melarang-larang sikap dan tampilan si murid ketika ke sekolah, tanpa memberitahu apa manfaat dan guna dari larangan tersebut, contoh murid ga boleh rambut panjang ke sekolah, kenapa? apa alasan nya? apa relevansi nya ke hasil belajar si anak?, apakah jika rambut anak panjang waktu ke sekolah dia jadi sulit menangkap pelajaran? apa ada relevansinya?

#MerdekaBelajar

#KurikulumMerdeka

Untuk direnungkan bersama, terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun