Pusat komando yang jelas membuat aturan jelas dan tertib, hal ini membuat kelancaran kordinasi mengenai keputusan strategi pendidikan jadi jelas dan terarah.
5. Kurangi jam pelajaran, maksimalkan pemahaman konsep.Â
Ngapain belajar lama-lama kalau pada akhirnya ga PAHAM apapun, lebih baik belajar sebentar tapi ada yang ditangkap, sisa waktu bisa digunakan untuk bermain games dan perdebatan akan konsep pelajaran yang dipelajari tadi.Â
Proses belajar mengajar harus dua arah, "guru belum pasti terus benar, dan murid tidak selamanya lebih bodoh dari guru"
Murid boleh mendebat guru, dan guru harus siap di debat dan menjelaskan konsep.
6. Fokus ke mengajari karakter, etika dan moral yang baik kepada anak bukan menyalah-nyalahkan tanpa memberitahu apa dan bagaimana yang benar.Â
Seringkali guru sibuk menyalahkan, melarang-larang sikap dan tampilan si murid ketika ke sekolah, tanpa memberitahu apa manfaat dan guna dari larangan tersebut, contoh murid ga boleh rambut panjang ke sekolah, kenapa? apa alasan nya? apa relevansi nya ke hasil belajar si anak?, apakah jika rambut anak panjang waktu ke sekolah dia jadi sulit menangkap pelajaran? apa ada relevansinya?
#KurikulumMerdeka
Untuk direnungkan bersama, terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H