Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Isu Kandungan Etilen Oksida pada Indomie dan Jadi Produk yang Diawasi di 3 Negara, Indomie Masih Aman Dikonsumsi?

13 Oktober 2022   13:40 Diperbarui: 13 Oktober 2022   13:43 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Produk Indomie kini sedang menjadi sorotan karena isu ditemukanya kandungan Etilen Oksida yang terdapat di dalam indomie, BPOM kini masih memastikan dan melakukan tindak lanjut terhadap isu ini. 

Namun BPOM mengatakan bahwa sampai saat ini indomie yang beredar ditengah masyarakat masih aman, selama itu memiliki izin edar dari BPOM, maka produk indomie yang dikonsumsi ditengah masyarakat kini itu aman.

Karena BPOM telah melakukan uji evaluasi aspek keamanan dan mutu untuk perlindungan pada masyarakat. Namun sampai saat ini berdasarkan berita yang beredar beberapa varian Mie Sedaap ditarik dari pasaran dan menjadi sorotan di tiga negara seperti Malaysia, Hongkong, dan Singapura. 

Di Singapura diketahui sudah 6 produk yang ditarik, yaitu: Mie Sedaap Korean Spicy Soup, Mie Sedaap, Korean Spicy Chicken, Mie Sedaap Soto, Mie Sedaap Kari Ayam, Instant Cup Mie Sedaap Kari Spesial, Instant Cup Mie Sedaap Korean Spicy Chicken.

Sebelum hal ini berlanjut ada baiknya kita mengetahui dulu apa itu Kandungan Etilen Oksida, Etilena oksida, juga dikenal oksirana adalah senyawa organik dengan rumus molekul C2H4O. 

Senyawa ini berjenis eter siklik. Etilena oksida berbentuk gas tak berwarna mudah terbakar pada suhu ruangan dan berbau manis. Senyawa ini merupakan epoksida paling sederhana: cincin tiga-anggota dengan 1 oksigen dan 2 karbon. Karena struktur molekulnya ini, etilena oksida banyak dipakai pada reaksi adisi, seperti polimerisasi. Etilena oksida berisomer dengan asetaldehida dan vinil alkohol.

Etilen oksida pertama kali disintesis oleh Wurtz tahun 1859 dan kemudian dikenal dengan proses klorohidrin. Produksi pertama etilen oksida secara komersial dimulai tahun 1914 hingga sekarang. Tahun 1931, Lefort mengembangkan proses oksidasi langsung yang menggeser keberadaan proses klorohidin hingga sekarang.

Namun menurut pendapat saya sebagai salah satu konsumer langganan indomie saya kira reaksi dari 3 negara tersebut terlalu berlebihan, dengan reaksi langsung menarik seperti itu, pasalnya produk yang ditarik sudah lama juga menjadi konsumsi rakyat, dan rakyat tidak pernah ada yang komplain sakit setelah memakan produk yang ditarik. 

Saya rasa isu ini diserahkan saja ke BPOM agar dilakukan uji klinis lebih lanjut dan tidak perlu terlalu di besar-besarkan, kita juga tidak tahu apakah ada kaitanya dengan bisnis dan harga saham Indomie di balik isu ini.

Semoga paham, sekian pendapat dari saya.

Terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun