Niat merupakan suatu hal yang penting didalam kehidupan mausia, Buya K.H Muhammad Husni Tamrin Madani pernah menjelaskan bahwasannya niat merupakan pondasi awal jika kita ingin melakukan kegiatan atau beraktifitas. Mustahil jika ada seseorang yang tidak menggunakan niat ketika ingin melakukan kegiatan. Malahan yang menjadi permasalahan dikalangan kita pada sekarang ini adalah salahnya menggunakan niat. seperti contohnya, puasa yang seharusnya puasanya niat karena Allah malah niat ingin di puji oleh suami, istri, anak, keluarga, atau tetangga. maka puasanya tidak mendapatkan pahala, maka yang ia dapatkan adalah pujian dari orang-orang yang ia niatkan.
Sebagaimana hadits nabi Muhammad SAW yang artinya "Dari Amirul Mu'minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan"Â
Hadits diatas menjelaskan bahwasannya apabila kita melakukan kegiatan atau aktifitas maka niatkan karena Allah untuk beribadah kepadanya, dan maka apa yang kita kerjakan akan mendapatkan ganjaran oleh Allah SWT meskipun kegiatan kita bersifat duniawi, seperti contohnya ketika kita sedang makan, maka pasang niat agar dengan makan ini ibadah bisa kuat, mengahrapakan berkah kebaikan dan yang lain sebagainnya, serta pasanglah niat yang sebanyak-banyaknya, karena niat baik akan Allah catat sebagai amal kebaikan meskipun niat baik kita itu belum terlaksana, dan sebaliknya apabila kita berniat buruk tetapi kita belum melakukannya maka belum dicatat oleh malaikat Allah sebagai amal keburukan. maka dari pada itu marilah kita memperbaiki niat kita disetiap beraktifitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H