Mohon tunggu...
Tegar Setiawan
Tegar Setiawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa UIN Walisongo

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, Kerja Tuntas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam Rahmatan Lil-alamin

2 Juni 2022   01:37 Diperbarui: 2 Juni 2022   01:47 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    

     Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin artinya membrikan rahmat baik di alam dunia maupun di alam akhirat, agamanya yang indah ajarannya tidak susah, sehingga banyak orang dengan mudah melakukannya. Prof Dr. Quraish Shihab mengatakan Rosulullah SAW diutus Allah untuk diberikan rahmat, akan tetapi rahmat yang dimaksud disini bukan cuma ajaran islamnya saja, melainkan sosok dan kepribadian beliau juga termasuk rahmat. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur'an surah Al Anbiya' ayat 107 yang berbunyi:

      Artinya : "Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."

      Mengapa didalam ayat ini Allah mengatakan Rahmatan Lil-alamin? Bukan rahmatan Lil-mu'minin atau Lil-mislimin saja. Jawabannya adalah karena Allah memberikan rahmat untuk seluruh mahkluk yang ada di muka bumi ini baik hewan, tumbuhan, manusia, bahkan jin dan lain sebagainnya. Imam At-Tirmidzi dalam hadits sunan tirmidzi mengatakan "sayangilah apa yang ada di muka bumi maka kamu akan di sayangi dengan apa yang ada di langit".

      Ajaran islam inilah yang dibawak oleh ulama' kita di nusantara, buktinya adanya syair sunan kalijaga yang penuh makna dan yang berbunyi "Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir tak ijo royo royo Tak sengguh panganten anyar" artinya lir-iler lir-ilir bangkitlah-bangkitlah apanya yang bangkit? agama islam telah bangkit, tak ijo royo-royo ajarannya begitu indah dan sejuk, tak sengguh temanten anyar bagaikan indahnya pengantin baru. Andaikan islam tidak rahmatan lil-alamin maka banyak budaya yang akan hilang di nusantara seperti wayang kulit tinggal kulitnya, candi borobudur mungkin akan rata dengan tanah. Oleh karena itu mari kita sayangi semua yang ada di muka bumi maupun alam semesta sebagai perwujutan islam rahmatan lil-alamin. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun