Satu minggu yang lalu, tiba-tiba pegawai yang baru bergabung satu bulan dengan tim saya, mengajak saya bicara. Dia menyampaikan keinginannya untuk mengundurkan diri dari perusahaan.Â
Terus terang saya kaget, karena tidak ada angin dan tidak ada hujan tiba-tiba pegawai tersebut menyampaikan maksudnya untuk mengundurkan diri.
Sejak awal ketika dia (pegawai baru) baru bergabung. Saya sudah menekankan jika ingin mengikuti tes ditempat lain infokan ke saya.Â
Harapannya, agar jangan sampai sudah diterima di perusahaan lain, hari ini masih bekerja di tempat saya dan besoknya langsung pergi dan berhenti.
Dalam kesempatan bicara dengan pegawai tersebut saya banyak mendengarkan. Saya bertanya kepada pegawai tersebut alasan kenapa dia ingin mengundurkan diri.Â
Dia menyampaikan, bahwa di pekerjaan sekarang ini tidak sesuai dengan "Passion" nya. Dia juga menyampaikan kepada saya, bahwa sudah mencoba belajar hampir 2 bulan namun belum juga menemukan kecocokan.Â
Sehingga target yang sudah diberikan tidak juga berhasil dilampaui. Karenanya dia merasa gagal dan malu. Terakhir dia menyampaikan permohonan maaf karena informasi pengunduran dirinya disampaikan secara mendadak.
Awalnya permohonan pengunduran diri dari pegawai tersebut diajukan kurang lebih sekitar 7 Hari kalender atau 5 Hari kerja sebelumnya. Surat permohonan diajukan hari jumat tanggal 24 dan efektif berhenti bekerja tanggal 1 bulan berikutnya.
Namun alangkah kagetnya saya, pegawai tersebut mengirimkan pesan melalui whatsapp di hari minggu malam tanggal 26 dan menginformasikan bahwa akan mulai bekerja di perusahaan barunya tanggal 27.
Saya merasakan perasaan kecewa pada pegawai tersebut. Menaruh harapan bahwa pegawai tersebut akan bisa dengan cepat beradaptasi dan bisa segera menorehkan prestasinya. Namun, belum juga mimpi tersebut terwujud, pegawai tersebut sudah memutuskan untuk pergi dan berhenti.