Media massa merupakan suatu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Media massa sebagai pilar untuk menyatukan antara berbagai lapisan masyarakat dengan pemerintah untuk menyampaikan segala macam informasi baik berisi berita (news), peristiwa, edukasi, informasi, maupun hiburan. Saat ini banyak bermunculan media massa mulai dari platform, jenis dan perusahaan media itu sendiri. Mudahnya akses informasi atau berita di kalangan masyarakat membuat media semakin gencar dalam mengolah suatu informasi dari lapangan dan mempublikasikannya. Namun, minat baca masyarakat Indonesia sendiri masih bisa dikatakan rendah, sekalipun mereka antusias untuk membaca sebuah berita itupun hanya berita-berita tertentu dan sifatnya pun musiman.
Dari sinilah kemampuan khusus media dalam mengolah informasi hingga menjadi sebuah berita yang siap disajikan untuk masyarakat diaplikasikan. Kemampuan ini disebut juga dengan framing atau pengertian singkatnya adalah penyajian sebuah berita tanpa menghilangkan fakta secara keseluruhan tetapi ditambahkan elemen khusus untuk menonjolkan suatu aspek. Framing biasanya terkait dengan pengolahan bahasa, artinya bagaimana media memilih kata atau diksi, susunan kalimat yang dibuat, maupun gambar yang ditambahkan sebagai data pendukung. Framing berita yang dilakukan oleh media pada dasarnya dilakukan dengan tujuan agar masyarakat yang membaca berita ini akan fokus pada satu bagian yang ditonjolkan oleh media. Bagian inilah yang diolah media sehingga menimbulkan kesan bagian tersebut adalah bagian terpenting mengalahkan bagian atau elemen-elemen lain.
Framing suatu berita akan berbeda antara media satu dan media lainnya karena dikemas malalui sudut pandang tertentu atau sudut pandang media itu sendiri yang tentunya memiliki ciri khas tersendiri. Mengapa berita yang di framing memiliki dampak yang sangat besar bagi masyarakat? Hal ini dikarenakan gaya bahasa pada berita yang sudah di framing tersebut mampu mempengaruhi pikiran masyarakat luas. Saat masyarakat hendak membaca berita, hal pertama yang membuat mereka tertarik adalah bagian judul dimana judul ini merupakan salah satu bagian framing yang paling berpengaruh.Â
Pada bagian judul penulis akan memilih kata yang bisa mendramatisir keadaan yang diangkat suatu berita, bahkan tak jarang ada judul berita yang tidak sesuai dengan isinya atau biasa disebut ''clickbait'' tujuannya tak lain dan tak bukan untuk menarik perhatian dan meningkatkan viewers. Setelah mulai membaca berita secara tidak langsung opini pembaca akan terbawa oleh kalimat-kalimat dalam berita tersebut.
Secara teori media memang memiliki pengaruh, baik jangka pendek maupun jangka panjang misalnya perubahan perilaku, perubahan pola pikir, kontrol sosial, dan reaksi individu maupun kelompok. Sama konsepnya dengan efek sosial media, framing juga dapat mengubah perilaku dan pola pikir pembacanya, hal ini karena media memang secara sengaja mengolah berita dan menggiring opini masyarakat agar sependapat dan sepemikiran dengan apa yang disampaikan dalam berita yang mereka baca.
Untuk itu sebagai masyarakat harus pandai-pandanya memilih berita yang akan dibaca dan tidak mudah terbawa suasana, gunakan akal sehat dan berpikirlah secara kritis dalam menanggapi berita. Framing ini sendiri akan membawa keuntungan tersendiri bagi pihak media tetapi jika melakukan kesalahan maka akan menjadi boomerang bagi media itu sendiri. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H