Desa Centong, Kecamatan Gondang, Mojokerto, Jawa Timur, menjadi tempat untuk Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan ini bertujuan untuk menghadirkan solusi inovatif bagi UMKM Ibu Paini yang berfokus pada penerapan teknologi tepat guna.
Ibu Paini sendiri menyampaikan permasalahan yang dihadapi adalah lamanya proses penirisan minyak secara manual. Hal ini tidak hanya berdampak pada waktu produksi, tetapi juga memengaruhi kualitas produk, terutama kadar minyak yang tinggi. Melalui program ini, mahasiswa Untag Surabaya menawarkan solusi berupa alat peniris minyak yang sederhana, namun tetap efektif.
Alat peniris minyak yang dikembangkan oleh TTG 1 memiliki kapasitas hingga 10 liter dan dilengkapi dengan opsi dua percepatan spinner. Inovasi ini memungkinkan pengurangan kadar minyak secara signifikan, sehingga menghasilkan produk yang lebih renyah dan memiliki daya simpan lebih lama. Selain itu, alat ini membantu menghemat penggunaan minyak goreng, yang menjadi komponen utama dalam produksi keripik dan kerupuk.
“Dengan alat ini, kami berharap proses produksi menjadi lebih efisien dan kualitas produk meningkat. Inovasi ini juga kami lengkapi dengan buku panduan agar mudah digunakan oleh mitra UMKM,” ungkap Laksana Fadhil Atthalah, Ketua Kelompok TTG 1.
Program ini juga melibatkan anggota kelompok KKN Sub Teknologi Tepat Guna 1, yaitu Vi’ar Aprisa Putra, Tegar Eka Saputra, Agustinus Nandy C.M, dan Arif Rahman Setyo Nugroho, yang semuanya berasal dari Program Studi Teknik di Untag Surabaya. Dengan arahan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Pregnandia Ladina, S.AB., M.AB., program ini dapat berjalan sesuai dengan rencana dan menghasilkan dampak nyata bagi mitra UMKM.
Pelaksanaan program KKN ini tidak hanya berfokus pada alat peniris minyak, tetapi juga melibatkan pelatihan teknis, pendampingan intensif.
Program KKN ini merupakan wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam memberdayakan masyarakat melalui teknologi tepat guna. Dengan penerapan alat peniris minyak, UMKM Ibu Paini kini memiliki peluang lebih besar untuk bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Tidak hanya itu, inovasi ini juga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam meningkatkan efisiensi produksi dan kesejahteraan masyarakat lokal.
“Saya sangat terbantu dengan adanya alat ini. Proses produksi lebih cepat, produk yang dihasilkan juga lebih berkualitas,” ujar Ibu Paini, pemilik UMKM keripik dan kerupuk.