Mohon tunggu...
Tegar Putra Adi Perdana
Tegar Putra Adi Perdana Mohon Tunggu... Lainnya - Masih belajar menulis

Pelajar yang menulis disini untuk tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa

10 Januari 2024   09:45 Diperbarui: 10 Januari 2024   09:56 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita tahu, Indonesia adalah negara kepulauan yang terdapat berbagai macam suku bangsa, budaya, adat istiadat, dan agama. Sedari Pendidikan sewaktu kecil dari SD hingga SMA, kita selalu diajarkan bahwa Indonesia adalah negara majemuk, memiliki keragaman suku, budaya, dan lainnya yang diikat oleh Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Tanpanya, sudah pasti Indonesia tidak akan berdiri kokoh sampai sekarang. Pertanyaannya, mengapa Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika mampu menyatukan lebih dari 273 juta orang menjadi satu kesatuan?

Sebelumnya, perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah awalnya masih bersifat kedaerahan, masing-masing pemimpin dari daerahnya hanya mementingkan daerahnya sendiri sehingga tidak terkoordinasi dengan baik. Hal ini sangat mudah untuk dipatahkan oleh penjajah dengan mengadu domba masing-masing wilayah supaya saling berperang, sehingga penjajah lebih mudah untuk menguasai kedua wilayah yang sedang berkonflik. Sehingga, pada 1908 para pemuda tersadar bahwa perjuangan secara kedaerahan dirasa mustahil untuk mengusir penjajah sehingga sikap nasionalis dan persatuan tumbuh, dibuktikan dengan berdirinya Budi Utomo yang merupakan organisasi pemuda yang didirikan oleh Sutomo dan para pelajar STOVIA. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal pergerakan, yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Kemudian, pada 29 Mei sampai 1 Juni 1945, terdapat beberapa tokoh yang menyampaikan pendapatnya untuk perumusan dasar negara saat sidang BPUPKI. Setelah perdebatan panjang, Ir. Sukarno mengatakan menurut petunjuk rekannya yang ahli Bahasan nama yang dirasa paling tepat adalah Pancasila.

Pancasila, yang merupakan dasar negara Indonesia, memiliki peran penting sebagai alat pemersatu bangsa. Dengan lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, Pancasila mampu menyatukan bangsa Indonesia yang heterogen. Pancasila berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia karena mampu mengatasi perbedaan yang ada di kehidupan bermasyarakat. Dengan memiliki dasar yang sama, walaupun memiliki latar belakang, agama, suku, dan budaya yang beragam, masyarakat Indonesia dapat bersatu dalam semangat persatuan dan kesatuan. Konsep Bhinneka Tunggal Ika yang tercetak dalam Pancasila mengajarkan bahwa meskipun kita memiliki latar belakang suku, agama, dan budaya yang berbeda, kita tetap satu dan kita memiliki tujuan bersama untuk membangun negara yang sejahtera, adil, dan makmur.

Kesimpulannya adalah Pancasila sebagai alat untuk mempersatukan bangsa Indonesia mempunyai peran yang sangat penting. Hari lahirnya nama Pancasila itu tidak hanya momen untuk diingat, namun merupakan waktu untuk mengenang, menghargai, dan menghormati jasa dan perjuangan para pendiri bangsa. Pancasila juga menjadi dasar dan landasan bagi pembangunan bangsa Indonesia, sehingga peradaban di Indonesia dapat terus meningkat secara berkelanjutan. Dengan menerapkan nilai nilai dalam sila Pancasila, kita bangsa Indonesia dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta mewujudkan kemajuan yang adil dan makmur untuk bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun