Hadirnya sosok Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kancah perpolitikan tanah air, mampu membuat warna baru yang berhasil mengubah wajah politik Indonesia dengan gaya kepemimpinannya yang lugas, tegas, dan berani.
Ia dikenal sangat memusuhi prilaku koruptif yang selama ini cukup kental dalam wajah birokrasi tanah air. Sebagai upaya meminimalisir penyelewengan anggaran di Pemprov DKI, ia telah membuat sistem untuk mempersempit ruang gerak agar penyelewangan tersebut tidak dapat dilakukan.
Sontak saja ia mendapat musuh yang banyak. Para pihak yang selama ini menikmati permainan anggaran dilingkungan Pemprov merasa terusik, bahkan menganggap kehadiran Ahok sebagai ancaman serius yang telah mengusik kenyamanan mereka.
Lewat fenomena itu, bahkan, Harian The New York Time edisi 5 Juni 2016 pernah mengulas sosok Gubernur DKI Jakarta non aktif tersebut. Harian dengan oplah nomor dua terbesar di Amerika Serikat (AS) itu, menyebutkan Ahok sebagai sosok yang mengguncang sistem perpolitikan Indonesia.
Masih menurut media tersebut, selama ini politisi daerah selalu “disandera” oleh kepentingan politisi nasional. Dalam sistem semacam itu, walau unggul dalam survey, para calon kepala daerah kadang-kadang tidak dapat berbuat banyak. Partai politik umumnya meminta “mahar” untuk pencalonan.
Meskipun sebagai sosok political outsider karena latar belakangnya sebagai minoritas dari sisi etnis dan keyakinan agamanya. Walaupun ada yang menentang, gaya kepemimpinan Ahok yang blak-blakan tersebut juga disukai oleh banyak kalangan dari berbagai lapisan masyarakat.
Mereka menyukai kinerja Ahok dengan sejumlah kebijakan seperti, percepatan pembangunan infrastruktur seperti MRT, program Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat, dan berbagai kebijakan lainnya yang dinilai banyak menolong masyarakat bawah.
Artinya, jika bukan karena prestasinya yang baik, tidak mungkin media sebesar itu berkenan menurunkan pemberitaan tentang Ahok. Kehadiran Ahok sebagai pemimpin Ibu Kota, terbukti banyak membawa dampak positif dalam pembangunan DKI.
Harapannya adalah, semoga segala sesuatu yang baik dalam berbagai kebijakan Ahok selama ini dapat terus dikawal dan dilanjutkan menjadi lebih baik lagi jika ia terpilih kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta. Segala sesuatu yang bernilai prestasi tentu layak untuk diberikan apresiasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H