Mohon tunggu...
Tegar Adi Prasetio
Tegar Adi Prasetio Mohon Tunggu... Mahasiswa - my kompasiana

masgar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Integrasi ASEAN 2023 dalam Pembelajaran IPS di SD

14 September 2023   20:44 Diperbarui: 14 September 2023   20:47 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

       Pada tahun 2023 ini merupakan kali ke-5 Indonesia menjabat sebagai Ketua ASEAN dengan mengusung tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth", yang bermakna bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia. ASEAN sendiri merupakan singkatan dari Association of South-East Asia Nation atau apabila diterjemahkan dalam Indonesia berarti Persatuan Bangsa -- Bangsa Asia Tenggara. Organisasi internasional regional ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok.

melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok ("Bangkok Declaration"), atau sering juga disebut "ASEAN Declaration", oleh Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Philipina (Febryani & Kusreni, 2017). Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan persahabatan dan kerjasama di bidang pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan negara- negara anggotanya. Sehubungan dengan latar belakang negara-negara anggota ASEAN yang beraneka ragam, bentuk dari kerjasama yang ada harus dilandasi dengan faktor-faktor kebersamaan supaya ASEAN dapat berkembang menjadi organisasi internasional regional yang efektif.

            Indonesia ingin membawa ASEAN menjadi kawasan yang memiliki peran penting, baik berperan sentral sebagai agen perdamaian maupun kesejahteraan kawasan. Selain itu, Indonesia juga ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi regional dan global.  Pada dasarnya dibentuknya ASEAN adalah untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara dalam suasana persahabatan, kemakmuran dan kedamaian. Lebih penting lagi secara politis, ASEAN menegaskan dirinya sebagai organisai menghormati serta bertekad untuk menjujung tinggi hak asasi manusia (HAM) dan nilai-nilai demokrasi (Nurkholis, 2016). 

Salah satu bentuk kerja sama antar negara anggota ASEAN adalah di bidang pendidikan. Kerja sama di bidang pendidikan ini dianggap sebagai langkah maju bagi suatu negara. Dengan kerja sama ini, tercipta peningkatan kualitas dan daya saing pendidikan secara internasional. Kerja sama ini dapat dilakukan baik secara bilateral (dua pihak) maupun multilateral (lebih dari dua pihak). Contoh kerjasama ASEAN dan bidang pendidikan seperti pertukaran pelajar, Program Magang, Penerimaan Tenaga Pengajar, Pembangunan fasilitas Pendidikan dan sebagainya.

            Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar juga memiliki peran penting dalam memperkenalkan siswa pada keragaman budaya, geografi, dan sejarah di kawasan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) (Rostika, 2015). Namun, saat mempertimbangkan pembelajaran IPS yang terkait dengan ASEAN di tahun 2023, perlu melihat perkembangan terkini dan melahirkan pertanyaan kritis. Di tengah arus globalisasi dan kompleksitas hubungan internasional, peran ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) semakin mendapat perhatian sebagai entitas regional yang memiliki potensi besar. Salah satu upaya penting dalam membentuk pemahaman generasi mendatang tentang ASEAN adalah melalui integrasi konsep dan nilai-nilai ASEAN dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar. 

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar dapat mencerminkan konteks kontemporer dan memberikan pemahaman yang relevan bagi siswa dengan mengadopsi pendekatan dan metode yang sesuai. Pembelajaran IPS yang mencerminkan konteks kontemporer tidak hanya memberikan pemahaman yang relevan bagi siswa tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan sosial yang sangat penting dalam dunia yang terus berubah ini. Hal ini juga mempersiapkan mereka untuk menjadi warga yang aktif dan berkontribusi dalam masyarakat global (Dirgantoro, 2016).

            Mengapa Penting untuk Mengintegrasikan ASEAN dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar? Mengintegrasikan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar memiliki beberapa alasan penting yang dapat membentuk pemahaman generasi mendatang tentang kawasan ini dan memberikan dampak positif pada perkembangan siswa (Sultoni & Hilmi, 2015). Melalui integrasi ASEAN dalam pembelajaran IPS, siswa juga akan memahami isu-isu global seperti perdagangan internasional, hak asasi manusia, dan perdamaian dan keamanan regional. 

Ini akan membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia yang semakin kompleks. Untuk menciptakan pendekatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang lebih efektif dalam mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu seperti geografi, sejarah, ekonomi, dan politik dalam mempelajari ASEAN, ada beberapa langkah yang dapat diambil: (1) menciptakan kurikulum IPS yang terintegrasi, yang menghubungkan berbagai disiplin ilmu secara koheren. Ini memungkinkan siswa untuk melihat hubungan antara berbagai aspek masyarakat dan budaya dalam kawasan ASEAN. 

(2) Menggunakan pendekatan tematik dalam pembelajaran IPS dapat membantu mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, tema-tema seperti "Keragaman Budaya di ASEAN," "Ekonomi ASEAN," atau "Isu-isu Politik di ASEAN" dapat digunakan sebagai kerangka untuk memahami berbagai aspek ASEAN yang relevan dengan disiplin ilmu tertentu. (3) Menerapkan metode evaluasi yang mencerminkan pendekatan terintegrasi juga penting. Tes atau tugas yang mengukur pemahaman siswa tentang hubungan antar disiplin ilmu dapat membantu menilai efektivitas pembelajaran terintegrasi (Abidin, 2004).

            Integrasi ASEAN di tahun 2023 saat ini, terutama pada kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar adalah langkah yang tak bisa disepelekan dalam upaya membentuk generasi mendatang yang siap menghadapi tantangan masyarakat global yang semakin terhubung. Dengan memperkenalkan siswa pada kerjasama regional, diplomasi, dan keragaman budaya yang menjadi ciri khas ASEAN, pendidikan IPS mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang dunia yang melampaui batas negara. Ini bukan hanya tentang penguasaan konsep-konsep akademis, tetapi juga pembentukan warga negara yang sadar akan peran mereka dalam membangun masa depan yang lebih baik. 

Melalui integrasi ASEAN dalam kurikulum, siswa belajar tentang konsep kerjasama dan perdamaian di tengah-tengah perbedaan, sebuah pelajaran yang tak ternilai (Sulfemi, 2016). Mereka belajar bahwa tantangan-tantangan global seperti perubahan iklim, kesehatan, dan perdagangan internasional dapat diatasi melalui kerja sama antarnegara, mengubah mereka menjadi agen perubahan yang aktif. Ini bukan sekadar pelajaran teoritis; ini adalah bekal bagi mereka untuk berkontribusi dalam merancang solusi untuk isu-isu global yang mendesak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun