Mohon tunggu...
Tegar Oktavian
Tegar Oktavian Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Demokrasi Lokal Inklusif

6 Desember 2024   08:00 Diperbarui: 6 Desember 2024   08:01 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Studi Kasus: Praktik Baik Demokrasi Lokal di Indonesia

Di beberapa wilayah seperti Jawa Tengah dan Yogyakarta, Musyawarah Desa (Musdes) adalah contoh demokrasi lokal yang inklusif. Secara kolektif, desa-desa melibatkan berbagai bagian masyarakat, termasuk perempuan dan pemuda, dalam perencanaan anggaran dan program pembangunan. Proses ini memungkinkan warga untuk menyampaikan kebutuhan dan aspirasi mereka, sehingga kebijakan pembangunan dapat disesuaikan dengan keadaan lokal. Selain itu, pemilihan kepala desa di daerah-daerah ini semakin transparan, dengan pengawasan yang ketat untuk mencegah praktik politik yang mengandalkan uang dan tekanan dari kelas atas. Proses yang bersih ini meningkatkan kepercayaan warga pada demokrasi lokal. Program desa digital juga merupakan cara kreatif untuk meningkatkan partisipasi politik warga desa. Warga desa dapat mengakses layanan publik dan informasi online melalui inisiatif ini.

Kesimpulan

Meskipun tujuan demokrasi lokal yang adil dan inklusif bukanlah hal yang mudah untuk dicapai, ini merupakan bagian penting dari pembangunan masyarakat yang sejahtera dan harmonis. Demokrasi lokal dapat menjadi alat yang berguna untuk mewujudkan keadilan sosial dengan meningkatkan akses informasi, meningkatkan literasi politik, dan melibatkan semua bagian masyarakat. Sekarang adalah saat yang tepat untuk meningkatkan praktik demokrasi lokal di tengah peningkatan kesadaran masyarakat dan teknologi. Praktik demokrasi yang inklusif tidak hanya menghasilkan perbaikan di tingkat lokal tetapi juga memperkuat dasar demokrasi di tingkat nasional. Sebagai warga, mari kita tetap terlibat dan mendukung perubahan yang menguntungkan semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun