Mohon tunggu...
Tegar Mugi Widodo
Tegar Mugi Widodo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Trip

Geopark Karangsambung-Karangbolong : Lautan Purba yang Menyimpan Banyak Potensi

21 Maret 2020   20:09 Diperbarui: 21 Maret 2020   20:56 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Geopark Karangsambung -- Karangbolong terletak di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa. Geopark Karangsambung -- Karangbolong memiliki luas 543.599 Km, terbentang dari Kecamatan Karangsambung sampai dengan Kecamatan Karangbolong yang meliputi 12 Kecamatan dengan 117 Desa yang mempunya morfologi perbukitan, lembah, dan pantai. Geopark Karangsambung -- Karangbolong terbagi menjadi tiga segmen yang mewakili seluruh wilayah Kabupaten Kebumen, yaitu kawasan Karangsambung (kawasan cagar alam geologi Karangsambung di bagian utara), kawasan Sempor (bagian tengah) dan kawasan pesisir Pantai Ayah yang merupakan kawasan karst dan vulkanik tua (bagian selatan).

Secara topografi, Geopark Karangsambung -- Karangbolong memiliki bentang bentuk muka bumi yang sangat beragam, yakni pegunungan dan perbukitan yang sangat luas, gua-gua karst yang terbentang panjang, dan morfologi alufial yaitu sungai lukulo yang bentuknya berkelok-kelok dan terdapat meander pada sisi kelokannya. Oleh karena itu, Geopark Karangsambung -- Karangbolong memiliki pesona alam yang sangat indah dan terdapat beragam situs geologi, biologi, dan budaya.

Geopark Karangsambung -- Karangbolong memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh geopark lainnya yang ada di Indonesia, bahkan di dunia. Geopark Karangsambung -- Karangbolong merupakan situs yang dikenal sebagai lantai dasar  samudera, karena geopark ini muncul akibat kenaikan permukaan bumi pada dasar laut. Hal tersebut terlihat dari batuan yang muncul ke permukaan yang menggambarkan evolusi lempeng tektonik dengan usia lebih dari 120 tahun yang lalu. Selain itu, dalam situs geopark ini juga banyak ditemukan fosil bawah laut seperti fosil kulit kerang dan batuan-batuan pada dasar laut seperti fosil terumbu karang. Oleh karena itu kawasan ini dapat dijadikan sebagai kawasan penyimpanan sampel batuan dasar laut dari seluruh Indonesia, yang membuat kawasan Geopark Karangsambung -- Karangbolong mempunyai daya tarik ilmuwan internasional.

Kawasan Geopark Karangsambung -- Karangbolong sekarang berstatus sebagai Georpark Nasional sejak 30 November 2018. Kawasan Geopark Karangsambung -- Karangbolong banyak mendatangkan wisatawan dari domestik maupun mancarnegara. Kebanyakan motivasi mereka datang ke tempat ini adalah untuk melakukan penelitian dan belajar mengenai geologi. Oleh karena itu kawasan ini akan terus dikembangkan karena memiliki potensi yang besar dibidang geologi dan keindahan alamnya yang dapat menarik minat wisatawan.

dsc-0547-1-jpg-5e761e76097f36525e3414c2.jpg
dsc-0547-1-jpg-5e761e76097f36525e3414c2.jpg
Geopark Karangsambung -- Karangbolong memiliki potensi keindahan alam yang sangat memesona. Mulai dari perbukitan yang menjulang indah seperti Bukit Pentulu Indah, Bukit Hud, dan Bukit Langit. Selian itu, kawasan ini juga memiliki pantai di deretan pesisir selatan seperti Pantai Karangbolong, Pantai Pasir, dan Pantai Surumanis. Dalam kawasan Geopark Karangsambung -- Karangbolong juga gua-gua yang dipenuhi dengan stalakmit stalaktit seperti Gua Jatijajar, Gua Petruk, dan Gua Barat. Keindahan alam yang dimiliki ini bisa dikembangkan menjadi potensi wisata unggulan di Kabupaten Kebumen. Dengan begitu akan banyak mendatangkan wisatawan dari luar daerah, sehingga pendapatan yang diterima oleh daerah akan semakin meningkat dan citra Kabupaten Kebumen semakin dikenal di masyarakat luas.

Geopark Karangsambung -- Karangbolong kedepannya akan dikembangkan sebagai kawasan Geopark Internasional yang diakui oleh Geopark Global Network (GGN) dan UNESCO, karena memiliki banyak keistimewaan dan memiliki potensi dalam bidang geologi dan pariwisata yang sangat besar. Untuk itu maka perlu dilakukan pengembangan yang tidak hanya berbasis pada aspek ilmiah saja, namun harus juga memiliki fungsi yang lain. Yakni sebagai wilayah konservasi, edukasi, riset, rekreasi dan pemberdayaan masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun