"sebenarnya kesempatan itu seluas apa?"
"Seluas usahamu"
"Saya tidak mengerti, bisa dijelaskan?"
"Dulu saya pikir untuk  keliling dunia sangat tidak mungkin mengingat saya juga seorang pemulung, bukan orang kaya yang selalu diberi kursus, bimbel dsb. Pikiran hampir pesimis sepenuhnya, sampai saya mendengar nasihat dari ibu saya 'maksimalkan apa yang didepan mata, Jangan sampai angan anganmu melupakan yang ada', lantas saya menemukan buku tulis dan 2 buah pulpen hasil pungut, saya selalu menulis dan menulis,
Apa yang aku rasakan, aku tulis, apa yang aku dapat pelajaran dari hidupku, aku tulis, baik dalam puisi, cerpen, diary, atau apa pun aku tulis, dan aku hanya menitipkan mimpiku pada doaku dan ku biarkan alam berkerja tuk mengabulkan doaku,
Hingga suatu waktu aku merasa lapar yang sangat, saya tidak punya uang dan aku hanya memiliki 3 buku tulis yang isinya hasil tulisan tulisanku, karena lapar saya jual buku tersebut seharga 5 ribu rupiah, aku lemas lunglai selama menawarkan bukuku hingga seseorang menghampiriku saat menjajakan buku tulisanku untuk memborong semua bukuku, dan mendapatkan 5 ribu rupiah darinya,
Hingga beberapa hari kemudian didatangi oleh orang yang membeli bukuku sebelumnya dan bernama Pak Tino dan dia katanya takjub dengan tulisanku yang cukup produktif dan akan membantuku untuk diajukan ke penerbit gramedia, dan kau tau, ini cukup melelahkan karena aku sendiri yang harus mengetik semua tulisanku didepan laptop yang memakan waktu hampir 7 bulan (mengingat aku belum pernah memegang laptop) bagaimanpun akhirnya, bukuku laku keras dan banyak media yang meliputku untuk menggali kisah hidup susahku dan membedah tulisanku, hidupku sejak itu berubah drastis, awalnya hidup dibawah kemiskinan yang membuatku hampir mengubur mimpiku dan saat ini bisa berkuliah diluar negeri dan menjadi pembicara di 5 benua di banyak negara"
"Berapa lama anda menulis sejak awal ketemu buku tulis itu hingga anda menjual ke 3 buku itu seharga 5 ribu itu?"
"7 tahun, sebagian besar waktuku habis untuk mengais sampah"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H