Udin tengah belajar bersama sang Ayah sekaligus kyai besar, sang Ayah mengajari Udin dengan sangat kaku membuat Udin bosan bahkan memandang Agama sebagai suatu hal yang membosankan dan sangat jumud, maka Udin pamit kepada sang Ayah untuk merantau , meski sedikit pertentangan dengan sang Ayah setelah saling terbuka satu sama lain maka sang Ayah mengizinkan dan memberikan wasiat "jika tujuanmu mencari agama, maka Ayah akan rido dan kamu akan menemukan Ulama terbaik"
Udin merantau seorang diri tanpa langkah yang pasti dari kampung ke kampung, sebenarnya Udin sudah menutup diri dari mempelajari agama karena mencap orang yang mempelajari Agama adalah orang yang gak asik, apa apa gak boleh, diajak ngobrol hanya sebatas Agama saja atau tentang umat saja, maka udin berhenti mencari guru agama dan lebih memilih berkerja,
3 bulan kemudian, Udin bersama rekan kerjanya tengah ngopi di salah satu warung kopi diantara temannya ialah Syafruddin (dipanggil udin juga), Bahar, dan Bahamut
"Tau gak, gak jauh dari sini ada guru agama yang jadi populer banget, dia tinggi ilmunya karena lama di timur tengah dan kata orang orang sini setiap ketemu beliau pasti langsung jatuh hati"kata bahar.
"Bener banget nanti aku kesana ah, bagaimana denganmu Udin?"kata bahamut
Udin dan syafruddin saling menoleh, syafruddin setuju, namun Udin sudah terlanjur malas akan hal yang beragama mengingat juga dia selama ini lari dari agama, namun karena ajakan teman dia mau mau aja karena segan
Maka mereka pergi ke guru agama yang dimaksud itu, nama guru Agama itu bernama syekh Prawiranegara yang menetap di timur tengah selama belasan tahun, dia tampak muda umurnya kurang dari 30 tahun (tampaknya)
Aku akui ini hal yang luar biasa, dia seolah tau minat minat kami, dalam kajian fiqh atau aqidahnya , kadang dia menyinggung tentang permainan, film, anime, bahkan meme yang populer pun dia tau betul, dan candaan pun sangat relevant elegant tapi penuh hikmah tanpa garing sedikitpun, hatiku pun mantap untuk belajar sama beliau hingga matang.
Anda tau, selama saya bersamai beliau beliau benar benar dicintai siapapun, dulu ada gamers handal menemui beliau dan mengobrol sangat lama, komentar gamers tersebut "beliau ini jauh lebih tau dari saya tentang game, saya jadi memiliki strategi baru dalam game, tapi nasihat dan ilmunya sangat dalam dan menyejukkan dihati"
Begitupun orang selanjutnya dari peminat anime, sejarah ,politik, lokomotif, dll. Memiliki kesan yang sama
7 tahun pun berlalu aku belajar dengan kyai Syaf itu, "Din, semua ilmuku sudah saya berikan semuanya anda pantas mengajar saat ini, tapi jika engkau mau melanjutkan pengembaraanmu pada agama maka mengembaralah"