Akal dan hati tengah berkeliling dunia untuk mengenal dunia lebih jauh, mereka masing masing memiliki pandangannya sebagai kesimpulannya terhadap dunia,
"Saya sangat terharu akan keindahan alam ini, air mataku tak pernah berbohong menyatakan pengakuan akan keindahannya" kata hati,
Sang akal hanya terdiam merenung  sesaat dan berkata "bagaimana bisa keindahan ini lahir tanpa keteraturan? Dan bagaimana bisa keteraturan terjadi dengan sendirinya, tiap hukum fisika adalah bentuk nyata hukum alam yang dibuat tuhan, bagaimana bisa serapih itu?"
Lalu mereka melanjutkan perjalanan ke negeri yang rajanya zholim, mereka berdua tertangkap dan tersiksa tanpa pengadilan apapun,
Sang hati dan akal terkurung dalam jeruji yang sama, "betapa nestapanya hati ini, betapa brengseknya dunia ini ,diriku terkurung dalam ruang yang sempit ini"kata hati.
Sang Akal tampak tidak bergeming dan dia masih menampakkan kebahagiaannya sang hati pun bertanya maka sang akal berkata "Takdir ini rapih dalam konsep efek dominonya, kalau lah Tuhan mau aku tidak akan memasuki negara ini, saya menerima takdir dalam rido dan cintaku karena aku dalam dekapan cintanya dan dia tak mungkin menakdirkan sesuatu tanpa maksud apapun, maka aku akan tetap menari meski dalam neraka karena aku bermandikan ridho dan cintanya"
"Bagaimana kau bisa yakin?" Kata hati
"Saya sulit mengatakan bahwa rapihnya kejadian dalam balutan konsep domino terjadi tanpa pengatur karena keteraturan nya, maka saya katakan takdir dan pengaturnya itu ada"kata akal
"Saya tetap tidak percaya, biar aku berada dalam neraka ini dalam kesedihanku, terjebak  dalam perasaan yang semu ini"kata hati.
Sang pemilik akal dan hati berkata "seandainya kalian berkolaborasi akan menjadi pasangan yang sempurna dalam memahami ku, hati ialah navigasi atas keberadaanku dan akal bagaimana engkau membaca dunia ini lebih bijaksana"UU
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H