"apakah engkau tetap mengakui temanmu sebagai sahabat meski dia menyakitimu?" Jawab sang kyai.
Rizki, salah seorang santri asuhan kyai, berfikir beberapa saat "saya jujur berat mengakuinya"
Sang kyai tersenyum "engkau mengakui perasaanmu dengan jujur, saya suka itu, pertahankan kejujuranmu akan perasaanmu kelak saat kau mendapatkan petunjuk, silahkan kembali beraktifitas.
Rizki masih memikirkan maksud sang kyai, "petunjuk apa yang kyai maksud?" Dalam hatinya
Tepat sebelum hendak membuka pintu kamar asrama, dia mendengarkan ucapan arya yang selalu dia sakiti dan yang dia benci, "Rizki itu meski dia selalu menyakitiku dengan ucapannya tanpa dia sadari, tapi aku akan mensupportnya apapun yang terjadi".
Rizki langsung kembali pada kyainya, dan dan berkata "saya mendapat apa yang kyai maksud"
Sang kyai bertanya "apa itu?"
"Dia yang paling benci ternyata dia yang pernah saya sakiti juga baik sadar atau tidak, juga dia pernah berbuat kepadaku juga, aku akan tetap menyayanginya dan memaafkannya apapun yang terjadi"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H