Mohon tunggu...
Tegar Aditya Nugraha
Tegar Aditya Nugraha Mohon Tunggu... Penulis - Crypto enthusiast

Demystifying the world of crypto and igniting financial freedom

Selanjutnya

Tutup

Trip

Gunung Everest: Keajaiban Alam Tertinggi di Dunia dan Tantangan Bagi Pendaki

3 Maret 2023   14:19 Diperbarui: 3 Maret 2023   14:21 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Erika dari Pixabay

Gunung Everest, yang juga dikenal sebagai Sagarmatha di Nepal dan Chomolungma di Tibet, adalah gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut. Gunung ini terletak di perbatasan antara Nepal dan Tibet, dan telah menjadi tujuan yang sangat diidamkan bagi para pendaki gunung sejak pertama kali berhasil didaki pada tahun 1953 oleh Sir Edmund Hillary dari Selandia Baru dan Tenzing Norgay, seorang pendaki gunung Sherpa asal Nepal.

Sejak saat itu, ribuan orang dari seluruh dunia telah mencoba mendaki Gunung Everest, tetapi hanya beberapa yang berhasil mencapai puncaknya. Pendakian ini memerlukan persiapan dan pengalaman yang sangat baik, serta keterampilan teknis yang diperlukan untuk melewati medan yang sangat berbahaya dan cuaca yang sering berubah-ubah. Terdapat dua jalur utama untuk mencapai puncak Everest, yaitu jalur utama yang berasal dari Nepal dan jalur dari Tibet.

Gunung Everest merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Himalaya, dan merupakan puncak tertinggi dari puncak-puncak yang tersebar di wilayah tersebut. Pegunungan Himalaya sendiri terbentuk sekitar 50 juta tahun yang lalu ketika lempeng benua India bertabrakan dengan lempeng benua Asia, sehingga terbentuklah rangkaian pegunungan tertinggi di dunia yang membentang sejauh 2.400 kilometer dari Afghanistan hingga Myanmar.

Di samping menjadi tujuan pendakian yang terkenal, Gunung Everest juga memiliki nilai ekonomi yang penting bagi Nepal dan Tibet. Kedua negara tersebut menghasilkan pendapatan yang besar dari pariwisata yang berkaitan dengan pendakian gunung ini, yang mencakup biaya pendakian, peralatan, transportasi, akomodasi, dan sebagainya. Selain itu, kedua negara tersebut juga menjual izin pendakian ke gunung ini kepada para pendaki dari seluruh dunia.

Namun, semakin banyaknya jumlah pendaki yang mencoba mendaki Gunung Everest dalam beberapa tahun terakhir juga memunculkan beberapa masalah, seperti terlalu banyaknya sampah dan limbah yang ditinggalkan di puncak gunung, serta peningkatan risiko kecelakaan dan kematian di kalangan pendaki. Oleh karena itu, beberapa tindakan telah diambil untuk mengurangi dampak negatif dari aktivitas pendakian ini, seperti pengaturan jumlah izin pendakian, kampanye kebersihan gunung, dan pembentukan tim penyelamat gunung.

Secara keseluruhan, Gunung Everest merupakan keajaiban alam yang menakjubkan, tetapi juga merupakan tantangan yang besar bagi para pendaki gunung. Terlepas dari risikonya, banyak orang dari seluruh dunia yang tetap bersemangat untuk mencapai puncak tertinggi di dunia ini dan mengabadikan diri mereka dalam sejarah pendakian Gunung Everest.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun