Mohon tunggu...
Tegar Hidayat
Tegar Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa BSA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Sedang mengusahakan untuk mencintai sastra

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Runtuhnya Pemerintahan Bashar Al-Assad

12 Desember 2024   13:16 Diperbarui: 12 Desember 2024   13:23 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dunia Arab Kembali dikejutkan dari wilayah bulan sabit subur tepatnya Suriah, Damaskus pada 8 Desember 2024 tentang Bashar Al-Assad yang dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Suriah. Dalam penyajian berita, dua media menulis judul dengan kalimat berbeda namun tetap dalam pembahasan yang sama. Dua judul berita yang mengangkat peristiwa tersebut yaitu "المعارضة السورية تعلن هروب الأسد والاحتفالات تعم دمشق" dan "مشاهد من دمشق بعد سقوط الأسد.. احتفالات ودخول قصر الشعب". Meskipun mengangkat tema serupa, pendekatan dalam penyajian dan penekanan dapat terlihat jika diperhatikan dengan baik.

Pada judul pertama, narasi yang digunakan cenderung menyoroti kemenangan dari pihak oposisi yang mengumumkan bahwa Bashar Al-Assad telah melarikan diri. Kata "تعلن" (mengumumkan) menegaskan bahwa informasi ini dating dari pihak yang menentang rezim Assad, yang terkesan bertujuan untuk memperkuat pesan bahwa kejatuhan Assad merupakan sebuah kemenangan bagi oposisi. Sebaliknya, penggunaan kata "سقوط" (jatuh) pada judul kedua terlihat “lebih netral”, sebab mengarah pada penggambaran  nyata perubahan kekuasaan yang terjadi.

Pelarian Assad menimbulkan perayaan besar di Damaskus, yang memberi kesan bahwa rakyat menyambut kegembiraan atas kepergian presiden Suriah yang telah berkuasa lebih dari 20 tahun tersebut. Penggunaan kalimat "احتفالات تعم دمشق" mengarah pada narasi kemenangan moral bagi oposisi, dengan menekankan pada perasaan lega dan kesenangan rakyat. Hal itu membentuk citra bahwa peristiwa tersebut adalah titik balik yang sangat dinanti-nanti oleh mereka yang mendambakan perubahan di Suriah. Sedangkan, judul kedua lebih mengedepankan simbolisme transisi kekuasaan dengan menggunakan kalimat "دخول قصر الشعب" (masuk ke istana rakyat) memberikan gambaran jelas bahwa pihak yang menggulingkan Assad sudah menguasai simbol-simbol kekuasaan seperti Istana Rakyat yang merupakan simbol pemerintahan

Kemudian jika memperhatikan gaya penyajian, judul pertama terkesan lebih dramatis dengan penggunaan kata "هروب" (melarikan diri) untuk menggambarkan Assad seolah-olah melarikan diri dari situasi yang tidak terkendali dan kata "تعُم دمشق" (menyelimuti Damaskus) yang memberi gambaran betapa banyak nya massa yang merayakan hal tersebut. Sementara itu, judul kedua yang menggunakan kata “مشاهد” (pemandangan) memberi kesan bahwa pembaca dipaparkan dengan gambaran langsung dari situasi yang terjadi, tanpa mengarah pada pemihakan salah satu pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun