Teknologi mengenali (deteksi) wajah, atau dalam bahasa Inggris disebutkan sebagai Facial Recognition sudah banyak diaplikasikan di segala bidang, misalnya pada aplikasi teknologi komputer/laptop, pintu masuk, telepon genggam, dan teknologi lainnya yang membutuhkan facial recognition untuk keamanan penggunanya.
Ternyata teknologi tersebut sedang dikembangkan di dunia pendidikan di China. Saat ini China sedang melakukan uji coba facial recognition di salah satu sekolahnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah murid di dalam kelas memberikan perhatian penuh atau tidak terhadap sang guru. Ketika si murid merasa terganggu, komputer akan memberi peringatan kepada guru di dalam kelas.Â
Tiga kamera diposisikan di sekitar papan tulis yang mengarah ke para murid. Kamera tersebut dapat mendeteksi siswa ketika mereka mengangkat tangan mereka, berdiri atau bersandar pada kursi mereka.
Selain itu, komputer juga dapat mendeteksi ekspresi wajah para murid, apakah si murid sedang marah ataupun kecewa. Semua reaksi murid terekam dan menjadi penilaian buat evaluasi kinerja guru di dalam kelas. Dia bisa mengetahui apakah metode pengajarannya bisa diterima dengan baik atau tidak.
Penempatan kamera di dalam kelas sebagai alat untuk facial recognition sangat membantu guru di kelas. Kepala sekolah tempat simulasi percobaan tersebut mengatakan teknologi ini menjadi asisten bagi guru yang mengajar di kelas. Menurut Saudara, apakah ide ini bagus untuk diterapkan di Indonesia juga? Adakah kekurangan dan kelebihannya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H