Mohon tunggu...
tina diyah
tina diyah Mohon Tunggu... -

Menginginkan sesuatu hal yang beda, berubah dan berwarna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Balik Lunaknya Sikap Malaysia Terhadap Asap Riau

24 Juni 2013   21:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:29 1908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah Singapura diserang asap, sekarang giliran Malaysia yang terkena asap kiriman dari Riau. Segera Pemerintah malaysia mengumumkan status darurat asap karena capaian indeks standar polutan (PSI) sudah berada pada level mengkhawatirkan yaitu 750 atau sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Tidak seperti negara Singapura yang terus memojokkan dan menyalahkan Pemerintah Indonesia karena kurang tanggap dalam meredam asap. Pemerintah Malaysia justru disibukkan mengurusi dalam negerinya dengan menginstruksikan penduduk di Muar dan ledang menghentikan aktivitasnya serta tetap tinggal di rumah termasuk meliburkan ratusan sekolah. Berbeda dengan negara tetangga, Singapura, Malaysia tidak terlalu vokal dalam memrotes terhadap Indonesia atas insiden asap ini.

Dalam hal ini Malaysia bersikap sedikit tidak reaktif dibanding dengan Singapura serta bersikap menahan diri. Adapun pertimbangan karena perusahaan perkebunan di Riau adalah milik Malaysia antara lain PT Langgam Inti Habrida, PT Bumi Reksa Nusa Sejati, PT Tunggal Mitra Platation, PT Abdi Platation, PT Jaya Perkasa, PT Udaya Loh Dinawi dan PT Mustiak Agro Lestari.

Alasan inilah yang menyebabkan Malaysia lebih menahan diri dan tidak ikut-ikutan latah karena apabila salah bersikap maka akan menjadi senjata makan tuan, karena perusahaan Malaysia lah sebagai otak dibalik pembakaran lahan. Apabila Malaysia ikutan latah menyalahkan Indonesia, maka Malaysia akan semakin terdesak dan disalahkan kembali.

Memang secara lugas dapat dikatakan bahwa asap merupakan senjata baru dalam perang dan diplomasi modern. Bukitnya Pemerintah Indonesia tidak gentar dengan tekanan dan nota protes dari Singapura yang terus membombardir pernyataan di media massa terkait dengan perang asap.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun