B.J. Habibie menegaskan bahwa dalam Pilpres 2019 dia memilih netral. Dan sikap ini sangat diapresiasi oleh masyarakat Indonesia dikarenakan ia merupakan sosok penting dalam bangsa Indonesia. Ia menegaskan bahwa, kita harus bijak dan mendukung Pilpres yang bersih, bertanggungjawab, santun, dan menjaga persatuan dan kesatuan yang dibangun selama 20 tahun reformasi.Â
Tidak hanya sampai disitu, B.J. Habibie juga memamparkan bawasannya kehidupan berpolitik itu sangatlah kejam, lika-liku yang ia hadapi saat masih menjabat Wakil Presiden pada masa Orde Baru dan Presiden pada masa Reformasi mencerminkan jika salah langkah dalam mengambil keputusan akan berdampak pada masa yang akan datang.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa pilihan merupakan sebuah pertanggungjawaban. Tidak bisa semata-mata hanya memilih karena ada paksaan ataupun karena ikut-ikutan. ketegasan dan kebijaksanaan dalam menentukan pilihan, dikarenakan masa depan bangsa ada pada generasi milenial saat ini yang memegang mayoritas suara dalam Pilpres 2019.Â
Hendaknya generasi milenial saat ini memanfaatkan keadaan untuk ikut berperan penting dalam berdemokrasi dan bernegara. Tidak menutup kemungkinan kitalah yang akan memimpin pemerintahan di masa yang akan datang  menggantikan generasi-generasi tua yang mulai berakhir masanya.
*Penulis : Mahasiswa mata kuliah Ilmu Politik, Semester 1, Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H