MPR dan DPR bersiap untuk menyambut beberapa nama yang akan mengisi kursi dan tahta di pemerintahan sebagai wakil rakyat. Meskipun Komisi Pemilhan umum masih menghitung real count hasil pemilu yang dilakukan pada 9 April, tetapi saat ini sudah ada beberapa nama yang dipastikan akan melenggang dan siap menduduki kursi empuk DPR MPR.
Berbeda terbalik dengan nama-nama yang akan berhasil lolos, menurut situs online yang memuat Judi Bola, saat ini terdapat beberapa nama beken yang diprediksi akan gagal lolos ke Senayan menjadi anggota Dewan termasuk para petingginya.
Nama-nama yang diprediksi tidak lolos tersebut merupakan nama-nama lama yang sebelumnya sempat memimpin DPR MPR dari tahun 2009 hingga 2014. Meskipun sempat tampil dan memimpin selama kurun waktu 5 tahun, tetapi tidak menjadi jaminan bahwa nama-nama ini akan dengan mudah memimpin kembali untuk periode 5 tahun kedepan.
Berikut ini, 4 nama pemimpin MPR DPR 2009 - 2014 yang terancam Gagal melenggang ke Senayan.
1. Priyo Budi Santoso
Nama Priyo Budi Santoso sudah tidak asing lagi di telinga perpolitikan Indonesia karena dirinya kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI. Meskipun memiliki nama dan ketenaran, tetapi ternyata Priyo harus was-was terkait kelanjutannya di dunia Politik khususnya di Kursi DRP MPR.
Pada Pemilu 9 April yang lalu, Priyo hanya mampu memperoleh 24.367 suara di daerah pemilihan Dapil Jawa Timur 1 yang meliputi Surabaya - Sidoarjo. Dengan hasil ini, dapat dipastikan bahwa kesempatan Priyo untuk bisa melenggang ke Senayan sangatlah kecil.
2. Marzuki Alie
Pada pemilu Legislatif 9 April yang lalu, partai berlambang Bintang Merci yaitu Partai Demokrat harus rela terjun bebas dengan hanya memperoleh suara sebanyak 9% saja. Dengan hasil minim ini, dapat dipastikan bahwa sejumlah petinggi dari partai tersebut tidak akan banyak berhasil lolos ke Senayan. Salah satu nama yang terancam tersebut adalah Marzuki Alie.
Alie sendiri sudah mengetahui bahwa namanya terancam goyah dari kursi DPR MPR, pasalnya dirinya pun merasakan hal serupa karena selama masa perkenalan atau kampanye dirinya tidak pernah melakukan kampanye bersama partainya pada Dapil yang meliputi Jakarta barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
Lebih lanjut, Marzuki Alie pun enggan berkomentar banyak dan lebih memilih mengikuti penghitungan oleh Komisi Pemilihan Umum nanti.
