Mohon tunggu...
Tedi Kurn
Tedi Kurn Mohon Tunggu... -

learn and learn to be better

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sependapat Gak?

1 September 2011   16:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:18 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Menurut saya Indonesia Islamnya kita banget, coba liat, kita lebih familiar dengan kata puasa, buka puasa, ama lebaran ketimbang shaum, tadjil, dan Idul Fitri... Lalu makanan di hari raya bukannya makanan bernuansa Arab/Islam contohnya kuliner lebaran yang bernuansa kristiani,, ada nastar (Ananas Taart (Belanda)), Kastengel (Castangel), semprit (Sprite Cookies).. terus ada ketupat yang merupakan tradisi peninggalan masa pra Islam sebagai simbol perayaan panen beras, lalu adanya tradisi Tionghoa seperti manisan, kolang-kaling, kembang api, petasan, dan juga angpao.. Uniknya angpao sendiri artinya bungkusan merah tetapi dalam tradisi lebaran amplop yg digunakan berwarna putih sedangkan dalam tradisi Tionghoa sendiri amplop putih digunakan untuk membungkus uang bela sungkawa di dalam acara kematian seseorang. Selain itu ada juga tradisi mudik yang tak kalah menarik.

Di luar lebaran hal unik yang terlahir dari Islam 'kita' adalah adanya pemberian gelar Haji dan Hajjah bagi seseorang yang baru menunaikan ibadah Haji, uniknya jika kita memanggil tanpa gelar ini orang yang bersangkutan akan 'sedikit' marah. Lalu pemakaian kalender Masehi, meski di Indonesia mayoritas beragama muslim, muslim di Indonesia cenderung memakai kalender Masehi. Uniknya untuk menentukan 1 Syawal MUI dan para ahli mesti melaksanakan rapat tapi kita shalat Jum'at di hari Jum'at di Kalender Masehi seperti tidak ada permasalahan, saya sendiri mungkin baru sekali melihat kalender Hijriah di suatu mesjid (Jaman SMP) tapi saya pikir Masehi dan Hijriah itu berbeda jadi Hari Jum'atnya pun pasti beda kan?

Selain hal-hal diatas masih banyak hal lainnya yang unik di dalam Islam 'kita'.

Maybe it's Bid'ah Khasanah (Good Bid'ah) whatever.. Semua 'penambahan' ini semoga membuat iman kita semakin kuat tapi kita pun jangan lupa melupakan sunnah dan mempelajari Islam yang sebenar-benarnya Islam yang di ajarkan Rasul. Let's searching then sharing that.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun